Sempat Disembunyikan di Anus, BNN Jateng Musnahkan 794 Gram Sabu

Tiap tahun 10 kilogram sabu beredar di Jateng

Semarang, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah memusnahkan barang bukti sabu seberat 794 gram yang diselundupkan ke Jateng dari Batam. Dari jumlah itu, sebanyak 250 gram diselundupkan pelaku melalui Bandara Ahmad Yani Semarang dengan cara memasukkan ke anus. Rencananya, sabu tersebut akan diedarkan di beberapa daerah di Semarang.

Baca Juga: Jelang Mudik, Petugas Gabungan Gelar Razia Narkoba Terhadap Sopir

1. Setiap tahun 10 kilogram sabu beredar di wilayah Jateng

Sempat Disembunyikan di Anus, BNN Jateng Musnahkan 794 Gram Sabujatengprov.go.id

Menurut Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Benny Gunawan, 794 sabu yang dimusnahkan berasal dari jaringan pengedar Semarang-Batam-Malaysia. Barang haram itu didapat dari dua pelaku yang masih satu jaringan Semarang-Batam.

Mereka adalah Hadi Haryono alias Pakde yang ditangkap di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang  pada Kamis (2/5). Dari Pakde, petugas menyita barang bukti sabu seberat 250 gram. Atas informasi Pakde, petugas kemudian menangkap pelaku lain, Dedy Nahumury, di Perumahan Marina Garden Batam dengan barang bukti sabu seberat 650 gram.

“Setiap tahun ada lebih dari 10 kilogram sabu yang beredar di Jateng. Periode Januari-Mei, kami mengungkap7 kasus dengan 20 tersangka,” ujar Benny saat menghadiri pemusnahan barang bukti narkotika jenis sabu di kantor BNN Jateng , Jalan Madukoro Semarang, Rabu (29/5).

2. Pelaku menyimpan sabu di anus untuk mengelabui petugas

Sempat Disembunyikan di Anus, BNN Jateng Musnahkan 794 Gram Sabujatengprov.go.id

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan pengungkapan penyelundupan sabu itu merupakan kerja intel yang luar biasa. Sebab, sabu tidak ditemukan dalam tas atau ransel, melainkan di anus pelaku. Tanpa kejelian petugas, tidak mungkin modus baru penyelundupan sabu itu berhasil diungkap.

“Sebelumnya informasi penyelundupan itu sudah tercium, tapi petugas sempat kesulitan mendeteksi. Nah, begitu orangnya turun langsung dicek. Sabu tidak ditemukan di tas yang dibawa, ternyata disimpan di anus dalam bentuk lima kantong plastik untuk mengelabui petugas. Ini kerja intelejen yang luar biasa,” kata Ganjar yang ikut menghadiri pemusnahan sabu.

Lebih lanjut Gubernur menyampaikan negara bekerja keras memberantas narkoba, termasuk sabu, karena tidak ingin generasi muda kehilangan harapan. Dia menegaskan narkoba merupakan salah satu penghancur generasi bangsa paling efisien.

“Saya tidak mau toleran soal narkoba ini. Saya pernah memecat PNS yang pakai narkoba. Sebenarnya kasihan karena penghasilan dia dari menjual sabu ini sedikit. Tapi saya harus tegas. Saya tidak mau toleran. Jadi kalau ada PNS yang terlibat ya copot saja,” tutur dia.

3. Elemen pemerintah dan masyarakat harus terlibat dalam pemberantasan narkoba

Sempat Disembunyikan di Anus, BNN Jateng Musnahkan 794 Gram SabuIDN Times/Nugroho Adi Purwoko

Ganjar menginginkan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama melakukan pemberantasan narkoba. Sebab, pemberantasan narkoba yang menyeluruh tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat penegak hukum, kepolisian ataupun BNN saja.

“Peran keluarga tidak kalah pentingnya. Orang tua harus aktif untuk mengetahui kondisi anak-anaknya. Keluarga itu filter pertama dari anak-anak kita,” ujar ganjar.

Gubernur mendorong kepada kabupaten atau kota di Jateng yang belum mempunyai BNN agar segera membentuk lembaga itu sehingga area peredaran narkoba semakin menyempit.

“Jangan sampai 10 kilogram sabu yang beredar di Jateng seperti kata Pak Benny tadi itu bertambah banyak. Sebaliknya harus kita stop,” tegas Ganjar.

Baca Juga: Efek Jera, Polisi Bali Ancam Pelaku Narkoba Dikirim ke Nusakambangan

Topik:

Berita Terkini Lainnya