144 Orang Pemudik Dikarantina di Kudus, Ditempatkan di Tiga Gedung

Kudus, IDN Times - Jumlah pemudik yang dikarantina di Kabupaten Kudus terus bertambah. Kini jumlah pemudik yang sudah dilakukan karantina di kota Kretek itu mencapai 144 orang.
Baca Juga: Tiga Pasien Dipulangkan Dari RS Kudus, Ternyata Positif COVID-19
1. Pemkab Kudus siapkan tiga gedung untuk karantina
Sampai saat ini terdapat 120 orang di Rusunawa Bakalan Krapyak dan 24 orang di Balai Diklat Sonyawarih Menawan. Pada pelaku perjalanan di tempat karatina dilakukan pemeriksaan rutin oleh tim kesehatan.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan, pemkab telah menyiapkan tiga gedung untuk dijadikan tempat karantina bagi para pemudik atau pelaku perjalanan ini.
Hal tersebut dalam rangka untuk upaya pencegahan penularan pandemik virus Corona atau COVID-19.Gedung yang sudah disiapkan adalah di Rusunawa Bakalan Krapyak, Balai Diklat Sonyawarih Menawan, serta Graha Muria Colo.
Namun hingga kini yang sudah digunakan dari tiga gedung itu baru Rusunawa Bakalan Krapyak dan Balai Diklat Sonyawarih Menara. Sedangkan untuk Graha Musti Colo masih dalam pengecekan.
2. Hotel Graha Muria Kudus baru digunakan per hari Jumat malam
Editor’s picks
"Untuk Graha Muria dengan kapasitas 29 orang telah siap menampung pemudik mulai Jumat malam (24/4). Oleh karena itu, tim terpadu yang terdiri dari personil Polisi, TNI, Satpol PP, tim medis, dan dokter visitor juga telah disiagakan," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times pada Sabtu (25/4).
Hartopo pun memastikan kesiapan tim terpadu bagi para pemudik yang dilakukan karantina ini. Mulai dari alat Pelindung Diri (APD) dipastikan sudah lengkap dan siap digunakan oleh tim yang bersiaga.
Tidak hanya itu, para pelaku perjalanan itu akan selau dikontrol dari tim terpadu. Mulai dari tim kesehatan hingga pola makan. Sementara, orang yang dikarantina diharapkan untuk menaati protokol kesehatan yang diterapkan.
3. Pemudik diimbau agar segera lapor kepada pemerintah desa
"APD sudah ada semua, terutama untuk dokter visitor yang mengontrol di dalam harus pakai APD lengkap. Untuk mengontrol orang-orang itu supaya selalu menjaga physical distancing. Jangan sampai mereka sendiri berdekatan dan membuka masker,"katanya.
Dia juga mengimbau kepada para pemudik yang baru datang segera melaporkan kepada pemerintah desa setempat. Sehingga nanti segera dilakukan karantina.
Dirinya meminta para pemudik tidak perlu panik untuk menjalani masa karantina, karena tempat karantina dipastikan telah layak untuk digunakan. Oleh sebab itu, para pemudik yang menjalani karantina juga diimbau untuk mentaati protokol kesehatan yang berlaku dengan mengikuti arahan dari tim medis.
Baca Juga: Terdampak Virus Corona, 2.086 Pekerja di Kudus Dirumahkan, 17 Kena PHK