Harga Garam Tak Kunjung Membaik, Petani Curhat ke Anggota DPR

Desak pemerintah beri proteksi ke petani garam 

Rembang, IDN Times - Sejumlah petani garam di Pati dan Rembang mengadu kepada anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar. Sebab hingga kini harga garam di kalangan petani masih terbilang anjlok. Maka penanganan solusi diharapkan dari pemerintah agar cepat dilakukan.

Baca Juga: Harga Anjlok, Petani di Pati Memilih Timbun Garam

1. Banyak petani garam di Pati dan Rembang mengeluh harga garam anjlok

Harga Garam Tak Kunjung Membaik, Petani Curhat ke Anggota DPRDok. Istimewa

Dalam lawatan ke Pati dan Rembang dalam dua hari terakhir, banyak masyarakat yang mengeluh terkait dengan harga garam. Terlebih, dua kabupaten itu merupakan penghasil garam terbesar di Jawa Tengah dan Nasional.

Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengatakan, bahwa penanganan pemerintah atas masalah garam perlu menggunakan pendekatan kewilayahan (regionalisasi). Cakupan wilayah yang lebih terbatas akan menjadikan penanganan lebih efektif.

"Regionalisasi akan membuat penanganan lebih cepat. Cakupan wilayah yang lebih terbatas akan menjadikan penanganan lebih efektif," ujarnya seperti keterangan resmi yang diterima IDN Times pada Selasa (10/3).

2. Dua penyebab berulang anjloknya harga garam setiap tahun

Harga Garam Tak Kunjung Membaik, Petani Curhat ke Anggota DPRPinterest

Menurut dia,  dari DPR RI akan mendesak dilakukan untuk memproteksi petani garam. Mulai dari edukasi, pendampingan, hingga distribusi. Temasuk mengambil peran dalam advokasi harga.

“Kita akan memberikan perlindungan bagi petani garam.” Ujar dia.

Kata politisi PKB ini, setidaknya terdapat dua persoalan garam yang selalu berulang setiap tahun. Pertama, harga anjlok serta stok melimpah. Kedua, anggapan kualitas garam rakyat yang di bawah standar sehingga sulit terserap industri.

Kualitas garam rakyat masih sering disebut di bawah Standar Nasional Indonesia (SNI) lantaran kadar NaCl kurang dari 94 persen. Padahal standar untuk garam konsumsi berkadar NaCl paling tidak 94 persen dan garam industri memerlukan kadar NaCl di atas 97 persen.

3. Fasilitas dan pendampingan petani garam perlu ditingkatkan

Harga Garam Tak Kunjung Membaik, Petani Curhat ke Anggota DPRIDN Times/Aji

Maka dari itu, fasilitasi dan pendampingan kepada petani garam perlu lebih ditingkatkan. Salah satunya dengan lebih mengoptimalkan program pengembangan usaha garam rakyat (Pugar).

“Ini diharapkan agar semua garam petani benar-benar memenuhi SNI," tegas dia.

Tidak hanya itu saja,  program pemberdayaan petani harus didukung dengan kebijakan lain, seperti impor. Pemerintah perlu lebih bijak dalam mengambil langkah impor.

"Jadi, edukasi, pemberdayaan dan pendampingan kepada petani garam untuk memacu kualitas harus berjalan efektif sehingga dapat menekan impor garam," pungkas dia.

Baca Juga: Harga Garam Lokal Anjlok Karena Kelebihan Impor, Petani: Kita Nombok

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya