Kemarau, Peternak di Kudus Manfaatkan Kotoran Ayam Untuk Pakan Ternak

Pakan alternatif protein tinggi

Kudus, IDN Times - Para peternak di Desa Margorejo Kecamatan Dawe mengalami kesusahan pakan ternak pada musim kemarau seperti ini. Mereka pun berinovasi menjadikan kotoran ayam sebagai bahan untuk pakan ternak mereka terutama domba.

Peternak kesulitan mencari makanan ternak, pasalnya saat musim kemarau seperti ini para petani kesulitan mendapatkan rumput untuk pakan ternak.

Mulya Irawan salah satu peternak domba di Desa Margorejo Kecamatan Dawe mengaku kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak miliknya.

“Saat musim kemarau juga merasakan untuk mendapatkan pakan ternak sulit. Karena tidak ada rumput yang basah,” katanya saat ditemui pelatihan di Desa Margorejo Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Sabtu (28/9/2019).

Ia mengatakan, berkat pelatihan dari Universitas Diponegoro Semarang tentang alternatif pakan ternak menggunakan kotoran ayam yang difermentasi dapat membantu para peternak, apalagi, ternyata kandungan protein pada kotoran ayam itu mencapai 17 persen.

“Kemarin ada masukan dari Undip, tentang alternatif pakan. Sehingga dapat membantu ternaknya,” jelasnya.

Lanjutnya, berkah dari olahan itu kini hewan ternak mereka diberikan makan dari kotoran ayam yang sudah dilakukan fermentasi. “Ini benar-benar alternatif untuk hewan ternak. Ini baru pertama kali diternak domba sebelumnya di sapi juga mau. Kandungan proteinnya sekitar 17 persen,” jelasnya.

Baca Juga: Kelompok Tani di Kudus Manfaatkan Kotoran Ayam Jadi Pakan Domba 

1. Pakan dari kotoran ayam mengandung protein hingga mencapai 17 persen

Kemarau, Peternak di Kudus Manfaatkan Kotoran Ayam Untuk Pakan TernakIDN Times/Oetoro Aji

Pembicara dan Pelatih dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) UNDIP Cahya Setya Utama mengatakan, awal untuk pembuatan alternatif pakan ternak bermula dari kondisi musim kemarau.

Bahwa saat musim seperti sekarang banyak peternak yang kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak. Sehingga dari perguruan tingi untuk mengembangkan pakan alternatif.

“Memang notabene adalah limbah. Yakni telek ayam broiler. Kita olah untuk kemudian dimanfaatkan untuk pakan ternak,” kata dia.

Menurutnya, beberapa wilayah sudah mengaplikasikan penerapan pakan ternak dari kotoran ayam. Seperti di Rembang dan Kudus. Kata dia, dari hasil analisis protein untuk pakan itu sebanyak 17 persen. Ia juga memastikan aman dari bakteri pathogen dan aman cemaran meat bone meal (MBM).

“Ini kaitannya dengan penyakit sapi gila. Dan sekarang sudah diaplikasi dibeberapa tempat. Kemarin di Rembang empat bulan berjalan, bagi peternak aman. Tidak ada efek sampingnya,” ungkapnya.

2. Tahapan pembuatan pakan ternak dari kotoran ayam

Kemarau, Peternak di Kudus Manfaatkan Kotoran Ayam Untuk Pakan TernakIDN Times/Oetoro Aji

Untuk tahapan pembuatanya ada beberapa tahapan. Yakni kotoran ayam yang didapatkan dari kandang ayam.

Kemudian kotoran itu yang sudah kering dibawa ke Desa Margorejo. Setelah itu kotoran itu dicampur dengan beberapa komposisi. Mulai dari 6 kg starter, urea 6 kg, garam 3 kg, mineral 6 kg, tetes 15 liter.

“Kemudian ditutup dengan sak. Lalau difermentasikan selama tiga pekan. Baru kemudian bisa untuk dikonsumsi untuk hewan ternak,” jelasnya.

3. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus berikan apresiasi

Kemarau, Peternak di Kudus Manfaatkan Kotoran Ayam Untuk Pakan TernakIDN Times/Oetoro Aji

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto mengungkapkan, jadi pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah tak bisa berjalan sendiri, melainkan ada pendamping dari akademisi. Yakni dari Undip.

Menurut, Catur alternatif pakan ternak ini sangat bermanfaat sekali. Apalagi hal tersebut dapat meningkatkan petani.

“Bahwa kita sekarang pertanian selesai. Dari hulu sampai hilir harus selesai. Apa yang dibutuhkan mereka harus diberikan. Ini jelas akan mengurangi keluhan petani. Diambil oleh peternaknya akan mengurangi dampak pencermaran yang ada di Kudus,” tambahnya.

Baca Juga: Penerimaan CPNS Tahun 2019, Pemkab Kudus Usulkan 187 Formasi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya