Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19

Kendala biaya hingga tidak ada sinyal

Kudus, IDN Times – Dampak dari penyebaran pandemik virus corona atau COVID-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Tak kecuali bagi dunia pendidikan. Ini seperti yang dirasakan oleh sekolah luar biasa (SLB) Sunan Muria di Kudus, Jawa Tengah. Mereka harus tetap mendapatkan hak pendidikan.

Sekolah yang terletak di Jalan Dawe – Gebog turut Desa Cendono Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus ini juga sudah satu bulan lebih melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online. 

Baca Juga: Begini Tayangan Belajar dari Rumah TVRI untuk Anak TK dan PAUD 

1. Jenjang SDLB hingga SMALB Sunan Muria laksanakan KBM secara online

Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19Laman sekolah Kita

Waka Kurikulum SLB Sunan Muria Kudus Erna Fitriani menjelaskan, di sekolahannya terdiri dari tingkat SDLB, SMPLB, dan SMALB. Ini ada sebanyak 25 kelas. Mereka sejak tanggal 18 Maret 2020 lalu KBM dilakukan melalui daring atau online.

“Sejak diumumkan resmi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 16 Maret 2020 sudah libur. Lalu untuk pembelajaran daring mulai 18 Maret 2020. Semua anak mulai SDLB-SMALB ada 25 kelas mengikuti pembelajaran secara online. Jumlah total siswanya ada sebanyak 160 siswa,” jelasnya saat dihubungi IDN Times pada Kamis (23/4).

2. Para siswa antusias ikuti KBM secara online

Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19Dok. SLB Sunan Muria Kudus

Ia menjelaskan, para siswa antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar. Meskipun selama adanya pandemik virus corona ini KBM dilakukan secara online. KBM secara daring itu pun sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir ini.

“Alhamdulillah untuk anak-anak dapat mengikuti dengan baik,” ungkapnya.

Erna menuturkan, dalam kesehariannya KBM dilakukan secara online. Kegiatan kesehariannya biasanya dimulai dengan guru melaksanakan apel. Karena seluruh guru melaksanakan work from home (WFH). Apel pertama dilakukan secara online, yakni menggunakan aplikasi zoom meeting.

“Setiap wali kelas melaporkan persiapan KBM daring,” katanya.

Setelah itu, wali kelas kemudian memberikan tugas melalui media WhatsApp. Kemudian dilakukan secara video call. KBM dilakukan sekitar beberapa menit saja. Selanjutnya, para siswa mendapatkan tugas dari guru.

“Tugas anak bisa secara tertulis, foto dan video. Seminggu sekali ada tes evaluasi pembelajaran selama satu Minggu itu,” ujarnya.

3. Jenjang SDLB saat KBM secara online dibimbing oleh orang tua

Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19Dok. SLB Sunan Muria

Sementara untuk di tingkat SDLB KBM dibantu dengan orang tua. Mereka juga antusias mengikuti KBM tersebut. Meskipun demikian mereka memiliki beberapa kendala. Seperti dari segi biaya untuk membeli kuota, lalu siswa yang rumahnya di pelosok terkendala dengan jaringan, hingga diakui dari orang tua yang belum paham dengan teknologi.

“Untuk kendala banyak. Dari segi biaya untuk beli kuota internet siswa yang rumahnya pedalaman jarang ada sinyal. Kemudian orang tua yang kurang paham tentang teknologi kadang kurang mendukung,” jelasnya.

4. Terkendala jaringan, guru antarkan materi belajar di rumah siswa

Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19Dok. SLB Sunan Muria

Siswa SDLB ini selama KBM didampingi orang tua. Jika ada orang tua yang bekerja, maka mengejerkan tugas setelah orang tua pulang kerja. Mereka tetap dalam pendampingan orang tua.

Bagi siswa yang terkendala jaringan, maka KBM disesuaikan jadwalnya. Para siswa bisa mencari lokasi yang ada signalnya. Apabila sudah ada signal maka memberikan dimulai.

“Untuk yang sulit jaringan kami jadwalkan pembelajarannya misalnya mulai jam 8 anak-anak bisa online. Jadi ank-anak bisa persiapan cari tempat yang sinyalnya kuat. Apabila masih belum dapat jaringan, kami bapak ibu guru memberikan materi satu minggu sekali ke rumah anak tersebut,” terang dia.

5. Harapkan pandemik virus corona segera berlalu

Kisah Siswa Kebutuhan Khusus Kudus Belajar Ditengah Pandemik COVID-19Dok. SLB Sunan Muria

Tambah dia, dari pihak sekolah memberikan semacam hadiah kepada siswa yang rajin mengumpulkan tugas. Selain itu bagi anak-anak yang kurang mampu mendapatkan sembako dari pihak sekolah.

Dia berharap agar pandemik virus corona atau COVID-19 ini segera berlalu. Dengan begitu KBM di sekolah bisa berlangsung seperti biasa.

“Harapannya kami  semoga pandemik virus corona ini cepat berlalu. Anak-anak dapat sekolah kembali. Apalagi untuk anak SLB hiburannya memang ketemu dengan teman di sekolah karena mungkin di lingkungan sekitar kurang sosialisasi,” tandas dia.

Baca Juga: Curhat Guru SLB Asal Malang Terapkan Belajar dari Rumah

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya