Petani di Kudus Rugi, Banjir Memaksa Panen Padi Lebih Awal   

Ketinggian air capai 1 meter

Kudus, IDN Times - Petani di Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu, Kudus  terpaksa harus memanen hasil pertaniannya lebih awal. Sebab, tanaman padi yang sudah menguning siap panen terendam banjir hingga ketinggian satu meter.

Baca Juga: Dikepung Banjir, Warga Setrokalangan Kudus Pilih Bertahan di Rumah

1. Petani gunakan perahu sederhana angkut padi untuk dipanen

Petani di Kudus Rugi, Banjir Memaksa Panen Padi Lebih Awal   IDN Times/Aji

Hal ini seperti yang dirasakan oleh salah satu petani Nasir. Ia mengaku lahan sawah seluas 1.300 meter yang ditanami padi terendam banjir. Padahal, tinggal 10 hari lagi padinya sudah siap dipanen.

Dari pantauan di lapangan, tampak padinya terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Petani pun terpaksa menggunakan perahu sederhana untuk menampung membawa padi mereka.

Setelah itu, padi yang diangkut dengan perahu yang dibuat dari pelapah pisang dan ban kendaraan itu dipanen di pinggir jalan yang tidak terdampak banjir.

"Terpaksa ini harus dipanen lebih awal," kata dia saat ditemui pada Selasa (25/2).

2. Panen lebih cepat 10 hari sebelum masa panen semestinya

Petani di Kudus Rugi, Banjir Memaksa Panen Padi Lebih Awal   IDN Times/Aji

Menurut dia, padi yang dia tanam saat ini masih berusia 80 hari. Sedangkan untuk dipanen padi seharusnya berusia 90 hari. "Ini hasilnya sedikit masih bisa dirumati. Kalau dibiarkan saja nanti akan gagal total bahwa kerugian banyak," ujar dia.

Dampak banjir ini pun membuat petani merug . Biasanya panen padi mencapai 1,5 ton. Namun karena terdampak banjir, hasil panen pun tidak ada separuhnya.

"Hasilnya setengahnya ndak ada. Kalau rugi ya banyak ini," keluh dia.

3. Banjir di Kudus berangsur surut

Petani di Kudus Rugi, Banjir Memaksa Panen Padi Lebih Awal   IDN Times/Aji

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Kudus Abdul Rozaq menjelaskan, untuk permukiman warga yang terdampak di tiga desa di Kecamatan Kaliwungu sudah berangsur surut. Tinggal akses jalan menuju dukuh Karangturi Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu yang masih terendam banjir.

Selain itu juga lahan pertanian di yang ikut terdampak banjir. Seperti di Desa setrokalangan 25 hektar. Kedungdowo 15 hektar. Dan banget 50 hektar masih terendam banjir.

Camat Kaliwungu Harso Widodo mengatakan, dampak banjir di Kecamatan Kaliwungu sudah berangsur surut. Tinggal belasan rumah di Desa Setrokalangan yang masih terdampak banjir. Tercatat masih ada 16 rumah yang terdampak banjir.

"Ketinggian tinggal 20 cm hingga 70 cm saja. Jika tidak turun hujan genangan air akan segera surut," tambah dia.

Baca Juga: Bantuan Berdatangan di Setrokalangan Lokasi Banjir Luapan Sungai Wulan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya