Poliklinik Kesehatan Desa di Kudus Dijadikan Tempat Karantina

Tempat karantina bagi pemudik 

Kudus, IDN Times – Ada cara tersendiri dilakukan desa di Kabupaten Kudus Jawa Tengah guna melakukan karantina warganya yang datang dari luar daerah. Seperti Desa Pasuruan Lor Kecamatan Kaliwungu ini mengubah poliklinik kesehatan desa diubah menjadi tempat karantina warga.

Di gedung itu, warga yang mudik luar Kudus langsung dilakukan karantina. Mereka dikarantina selama 14 hari.

Baca Juga: Update Jumlah PDP Positif COVID-19 di Kudus Capai Delapan Orang

1. Gunakan gedung poliklinik kesehatan desa jadi tempat karantina

Poliklinik Kesehatan Desa di Kudus Dijadikan Tempat KarantinaDok. Istimewa

Kades Pasuruan Kidul Sunarto saat dihubungi IDN Times pada Kamis (16/4) mengatakan, setelah dari pemerintah daerah ada intruksi terkait dengan penangan virus corona atau COVID-19. Pemerintah desa langsung membuat gedung untuk karantina. Gedung yang digunakan sebelumnya merupakan poliklinik kesehatan desa.

“Setelah pemerintah Kabupaten Kudus membentuk gugus tugas penanganan COVID-19 awal Maret lalu saya langsung membuat gedung karantina ini,” kata dia.

Sunarto menuturkan,  di tempat karantina itu ada tiga kamar. Setiap kamar ditempati satu orang pemudik. Mereka juga mendapatkan fasilitas seperti cek kesehatan dan makan.

2. Sudah ada satu warganya yang dikarantina dan dinyatakan sehat

Poliklinik Kesehatan Desa di Kudus Dijadikan Tempat KarantinaDok. Istimewa

Sebelumnya, kata dia sudah ada satu pemudik yang dikarantina di gedung tersebut. Namun setelah 14 hari dilakukan karantina, pemudik yang merupakan warganya itu dinyatakan sehat.

“Dan tidak ada keluhan sakit. Saat ini sudah berkumpul bersama keluarga. Baru satu pemudik yang masuk karantina,” lanjut dia.

Dari pemerintah desa pun telah mengimbau kepada warganya yang merantau di luar daerah untuk menunda mudik sementara waktu. Jika pun sudah terlanjur pulang untuk melakukan isolasi di pemkab, di desa atau bahkan isolasi secara mandiri.

“Kita juga saat ini sudah menyiapkan dananya  Rp200 juta untuk penanganan COVID-19 dan alat kesehatan dan alat semprot untuk warga,” tegasnya.

3. Warga yang dikarantina dipantau dari bidan desa

Poliklinik Kesehatan Desa di Kudus Dijadikan Tempat KarantinaIstimewa/warga

Sementara itu, Bidan Desa Pasuruan Lor Nafsiyah mengatakan, dari pihak kesehatan juga memantau kondisi bagi pemudik yang dikarantina. Pemudik yang dikarantina dicek kesehatan. Selain itu juga mendapatkan asupan vitamin.  

“Kemarin satu pemudik yang sudah dikarantina selama 14 hari tidak ada keluhan. Dia dari Kalimantan. Dan saat ini sudah dinyatakan sehat,” tambah dia.

Baca Juga: Terminal Wisata Kudus Ditutup, Tukang Ojek Tak Punya Penghasilan 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya