Rembang Siaga Bencana Selama Lima Bulan, 14 Kecamatan Rawan

Potensi banjir dan longsor

Rembang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Rembang menetapkan siap siaga bencana dalam waktu lima depan. Atas penetapan itu, masyarakat di Rembang diminta untuk selalu waspada terhadap bencana alam yang dimungkinkan terjadi.

Baca Juga: Puluhan Rumah di Rembang Rusak Dihantam Angin Kencang, 2 Warga Dirawat

1. Bencana alam mulai dari banjir, longsor hingga puting beliung

Rembang Siaga Bencana Selama Lima Bulan, 14 Kecamatan RawanIlustrasi banjir (IDN Times/Rochmanudin)

Penetapan waktu siaga bencana alam terhitung sejak tanggal 17 Desember 2019 hingga April 2020 mendatang. Selama siaga bencana masyarakat diminta untuk selalu waspada.

Dari data dan melihat kondisi geograsi, topograsi dari 14 kecamatan di Rembang berpotensi terjadi bencana alam. Mulai dari bencana banjir, longsor, hingga angin puting beliung.

2. Sudah sering terjadi bencana alam di Rembang

Rembang Siaga Bencana Selama Lima Bulan, 14 Kecamatan RawanRumah warga di Ambal Resmi, Kecamatan Ambal hancur tertimpa pohon kelapa yang tumbang diterjang angin kencang, Kamis (12/12). Dok Humas Polres kebumen

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, pada hari ini Pemkab bersama dengan BPBD Kabupaten Rembang melaksanakan apel siaga bencana di halaman Kantor Bupati Rembang. Ada sedikitnya 300 orang dari unsur TNI, Polri, SKPD terkait dan Ormas peduli kebencanaan dilibatkan dalam apel tersebut.

“Saat ini sudah memulai kesiapsiagaan bencana. Karena intensitas hujan terus meningkat, tentu potensi banjir dan tanah longsor kemungkinan dapat terjadi,” kata dia seperti keterangan yang diterima, Selasa (17/12).

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Rembang ini, selama kurun waktu Januari sampai dengan September 2019, di wilayahnya, tercatat ada 60 kejadian bencana. Tanah longsor di 19 titik, banjir 11 titik, putting beliung 8 kejadian, dan kebakaran lahan 4 kejadian, dan abrasi 2 kejadian.

“Secara administrastif Kabupaten Rembang meliputi 14 kecamatan, yang terdiri 7 kelurahan, dan 287 desa. Sebagian daerah berada di kawasan rawan bencana. Sebagian besar bencana yang terjadi merupakan bencana hidrometeorologi, dari bulan Januari sampai dengan bulan September 2019,” kata Bupati Rembang.

Dengan sistem deteksi antisipasi dini harus dilakukan. Untuk itu, SDM dan pengetahuan penanganan bencana harus disiapkan.

3. Peringatkan bencana alam dapat terjadi sewaktu-waktu

Rembang Siaga Bencana Selama Lima Bulan, 14 Kecamatan RawanSetelah hujan lebat pada Minggu sore (15/12), tebing di Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas longsor malam harinya, tepatnya pada pukul 20.00 WIB. Dok Tagana Banyumas

Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Dolly A. Primanto dalam acara kesiapsiagaan bencana meminta semua unsur siaga bencana dan dibentuknya sebuah tempat untuk siaga para relawan bencana secara terpadu. Karena potensi bencana dapat terjadi sewaktu-waktu.

Tidak hanya itu saja, pola manajemen penanganan bencana harus memenuhi sejumlah unsur, mulai personel, anggaran dan sarana, serta cara penanganannya.”Ini semua dibutuhkan dukung keterampilan, keilmuan dan perilaku. Semuanya harus dijalankan secara profesional, ” tambahnya.

Baca Juga: Profil Kabupaten Rembang, Wilayah Pantura Peserta Pilkada 2020

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya