Saingi Cangkul Impor, Hasil Perajin Kudus Lebih Murah dan Berkualitas

Manfaatkan barang bekas

Kudus, IDN Times - Kelompok pengrajin logam di Kudus mengklaim hasil cangkul buatan mereka jauh berkualitas dibandingkan dengan cangkul impor. Bahkan harga cangkul buatan pengrajin di Kota Kretek ini jauh lebih murah dibandingkan cangkul impor.

Baca Juga: Pengrajin Pisau Souvenir di Kudus Turun Omset Hingga 25 Persen

1. Cangkul dari Kudus lebih murah dengan kualitas bagus

Saingi Cangkul Impor, Hasil Perajin Kudus Lebih Murah dan BerkualitasIDN Times/Aji

Ketua Kelompok Pengrajin Logam Kudus M Syahri mengatakan, memang ada dampak ketika pemerintah memberlakukan impor cangkul. Para pengrajin cangkul di Kudus pun harus bersaing dari segi harga dan kualitas dari cangkul impor.

“Meskipun demikian cangkul kami lebih murah dan berkualitas,” kata dia, Senin (2/12).

Menurutnya, cangkul buatannya memiliki kualitas yang bagus, halus, kuat. Tidak heran jika cangkul dari Kudus banyak pesanan juga dari Jakarta. Tidak hanya Jakarta, melainkan wilayah yang lain ada di Indonesia yang memesan cangkul.

“Hampir seluruh Indonesia pesan cangkul. Karena kualitas bagus, halus, dan kuat,” katanya.

2. Harganya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu

Saingi Cangkul Impor, Hasil Perajin Kudus Lebih Murah dan BerkualitasIDN Times/Aji

Harga untuk cangkul buatan mereka dipatok kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Harga tersebut diklaim jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan harga cangkul impor yang mencapai Rp40 ribu mencapai Rp45 ribu.

“Cangkul kita jauh lebih murah. Kalau kualitas lebih dibandingkan dengan cangkul impor,” beber dia.

3. Bahan cangkul terbuat dari baja rongsok

Saingi Cangkul Impor, Hasil Perajin Kudus Lebih Murah dan BerkualitasIDN Times/Aji

Meskipun cangkul buatan pengrajin asal Kudus lebih murah, mereka mengaku tidak merasa rugi. Sebab, bahan yang digunakan untuk membuat cangkul berbahan dari apal rongsok. Bahan tersebut terbilang banyak ada di Kudus. sehingga secara bahan tidak terlalu mahal. Sebanding dengan harga jual.

“Kami masih banyak keuntungan. Kami melakukan ini untuk mengantisipasi impor cangkul dengan cangkul yang bermutu tapi dengan kualitas murah,” tandasnya.

Baca Juga: Mengapa Perempuan Pengusaha UMKM Perlu Melek Hukum?

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya