Soal Nadiem Makarim Menjadi Mendikbud, Haedar Nashir: Beri Kesempatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kudus, IDN Times - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin telah mengumumkan menterinya pada Kabinet Indones Maju. Dari beberapa nama-nama menteri yang telah diumumkan pada, Rabu (23/10) kemarin ada satu sosok yang cukup menjadi perhatian.
Ia adalah Nadiem Anwar Makarim yang diberi mandat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Dikti (Mendikbud Dikti). Mantan bos Gojek ini menjadi perbincangan karena dianggap tidak memiliki latar belakang menangani Kementerian Pendidikan dan Dikti.
Meski minim pengalaman, namun menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir masyarakat mesti memberi kesempatan Nadiem untuk menjalankan tugas yang telah diembankan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Purnawirawan Jenderal Jadi Menteri Agama, Ini Harapan PP Muhammadiyah
1. Yakin dengan kesungguhan bekerja akan bisa menjalankan tugas dengan baik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan pertama mengucapkan selamat atas para menteri kabinet Indonesia Maju. Kata dia, semua pihaknya harus memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada yang muda-muda. Hal ini juga termasuk pada Mendikbud dan Dikti.
“Insya Allah kalau sungguh-sungguh bekerja sama. Tentunya akan berhasil menjalankan tugas dengan baik,” kata dia dihadapan para wartawan di Kudus, Kamis (24/10).
2. Minta masyarakat memberi kesempatan semua menteri agar bekerja
Editor’s picks
Menurutnya, pada ajaran Islam diajarkan untuk berprasangka baik. Sehingga harus memberikan kesempatan untuk semua menteri untuk bekerja. Biar nanti ketika ada kelemahan akan dilakukan koreksi.
“Ya, karena mengurus kementerian ini tidak mudah. Menyangkut hal yang besar,” tuturnya.
3. Mendikbud dan dikti diminta agar membuka diri agar belajar tentang pendidikan
Untuk itu, tak lupa Ia menyarakan agar Mendikbud harus membuka diri. Terutama untuk belajar tentang pendidikan. Ini juga berlaku tidak hanya pada Mendikbud dan Dikti saja. Melainkan bagi semua menteri Kabinet Indonesia maju.
“Untuk itu harus pandai-pandainya untuk belajar. Karena mengurus pendidikan bukan hanya teknologi atau digital saja. Karena pendidikan urusannya mencerdaskan bangsa,” beber dia.
Sehingga diharapkan, kerja optimal dari para menteri sesuai dengan bidangnya. Harus melahirkan yang signifikan di tengah-tengah era polulisme.
Baca Juga: Minta Dukungan Millennial, Nadiem Makarim: Salam Kabinet!