710 Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Purbalingga

36 Rumah Rusak dan Ratusan Lainnya Terdampak

Purbalingga, IDN Times – Karsini (52), warga Dusun Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga baru saja terlelap usai mengepel air tanah yang mengucur masuk ke dapur rumahnya, Rabu (2/12/2020).

Namun ketika jarum jam menunjuk pukul 04.00, ibu empat orang anak itu terbangun oleh suara dari dapurnya. Ia menuju dapur dan menyaksikan satu sisi dinding dapurnya runtuh. Sementara dinding kamar mandinya retak. Lantai rumah dari keramik putih itupun terbelah hingga 10 Cm karena tanah bergerak.

Baca Juga: Bencana Merusak Puluhan Rumah di Purbalingga, Ini Sebaran Wilayahnya

1. Warga panik tanah bergerak merusak rumah

710 Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di PurbalinggaDinding rumah warga runtuh karena tanah bergerak di Dusun Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga./Foto: Rudal Afgani

Dalam kondisi panik, Karsini membangunkan suaminya. Melihat kondisi rumah, spontan suaminya meminta semua anggota keluarga keluar dari rumah.  

“Saya bilang, pak rumah ini bagaimana bangun..bangun.. Terus semua anak cucu saya bangunin. Ya sudah lari..lari.. jangan di rumah,” kata Karsini mencerirtakan kepanikan pagi itu.

Ia membopong cucunya yang masih balita keluar rumah. Semua anggota keluarga keluar ke jalan. Ia meminta anaknya menghubungi Kepala Dusun Pagersari. Kepanikan itu mendadak mengundang perhatian warga.

“Saya diminta tidak menempati rumah itu, saya dan keluarga mengungsi ke rumah tetangga,” ujarnya.

Pagi itu, tanah bergerak semakin parah. Bukan hanya rumah Karsini yang rusak. Sebanyak 35 rumah lain ikut retak karena pergeseran tanah.  

Kamis (3/12/2020) sore hujan lebat turun. Pergerakan tanah semakin parah. Rumah yang terdampak semakin banyak. Total ada 165 rumah warga yang terdampak tanah bergerak.

 

2. Warga tak bisa tidur

710 Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di PurbalinggaKondisi warga di posko pengungsian di SDN 2 Tumanggal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, Jumat (4/12/2020)./Foto: Rudal Afgani

Kamis malam warga tak bisa tidur. Mereka was-was jika sewaktu-waktu rumahnya runtuh tergerus tanah bergerak. Pada Jumat (4/12/2020) pukul 00.00, Pemerintah Desa Tumanggal memutuskan mengevakuasi warga ke tiga tempat, dua rumah warga dan satu masjid.

Pagi harinya, pengungsian warga dipusatkan di SDN 2 Tumanggal dan satu rumah warga. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga dan PMI membangun dua dapur umum di lokasi pengungsian.

Surati (55), Kepala Desa Tumanggal mengatakan, total ada 710 warga yang mengungsi. Ia meminta warga tidak menempati rumah karena berisiko membahayakan keselamatan mereka. Pihak desa telah menyiapkan logistik untuk para pengungsi.

“Kami berencana menggunakan lahan desa di dusun IV sebagai tempat relokasi. Luasnya kurang lebih 2 Ha,” tuturnya.

 

3. Tanah bergerak dipicu hujan deras dan kondisi tanah

710 Warga Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di PurbalinggaRelawan memasak di dapur umum di Dusun Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, Jumat (4/12/2020)./Foto:Rudal Afgani

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Faozi, menjelaskan, tanah bergerak terjadi karena hujan deras yang mengguyur Tumanggal beberapa hari terakhir. Selain itu, karakter tanah di Dusun Pagersari memiliki ciri lempung berpasir. Hal ini membuat tanah semakin rentan bergeser ketika diguyur hujan intensitas tinggi.

“Karena itu kami bersama pihak desa dan Forkopimcam menyarankan agar warga dievakuasi,” ucapnya.

Ia mengimbau warga tidak kembali ke rumah. Sebab, hujan deras diprediksi masih akan mengguyur Purbalingga, termasuk Dusun Pagersari.

Baca Juga: Banjir Melanda 7 Desa Purbalingga, 100 Orang Diungsikan ke Gedung SD

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya