Hajatan Didatangi Polisi! Tamu Disemprot Disinfektan dan Dikawal Ketat

Banyumas status KLB virus corona

Purwokerto, IDN Times - Sebuah hajatan ngunduh mantu di Gang 4 Jalan Overste Isdiman Purwokerto disambangi Polresta Banyumas, Minggu (22/3). Pasalnya, pada acara ini hadir rombongan keluarga dari Wonogiri dan Solo sebanyak empat bus kapasitas 60 penumpang. Polisi bersama tim pengendalian penyebaran virus corona datang mensterilisasi tempat hajatan sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus corona.

 

Baca Juga: Dua Warga Banyumas Positif Virus Corona, Satu Meninggal di Jakarta

1. Tamu dicek suhu tubuhnya dan disemprot disinfektan

Hajatan Didatangi Polisi! Tamu Disemprot Disinfektan dan Dikawal KetatIstimewa

Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Noor Yadhi, mengatakan Solo telah menetapkan status KLB setelah ada korban jiwa karena covid-19. Dengan alasan itu, anggota Polsek Purwokerto Timur beserta BPBD Banyumas dan Puskesmas Purwokerto Timur 2 mensterilisasi semua yang membuat kontak dengan para tamu.

"Kami menyemprot awak bus dan busnya yang diparkir di gang sebelah, Gang Kebugaran dengan cairan disinfektan," kata dia.

Setelah bus disemprot, sopir diminta memarkirkan bus di tepi Jalan Overste Isdiman. Ini untuk memudahkan para penumpang yang akan diarahkan masuk ke dalam bus.

Kompol Noor kemudian berkomunikasi dengan tuan rumah agar para tamu dan tempat hajatan disemprot disinfektan. Tuan rumah yang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyumas kooperatif dengan petugas kepolisian.

"Setelah itu kami semprot tamu yang dari luar kota dan warga lokal satu per satu, kami juga cek suhu tubunya. Alhamdulillah bsehat semua," ujar dia.

2. Rombongan dikawal secara estafet hingga ke tempat tujuan

Hajatan Didatangi Polisi! Tamu Disemprot Disinfektan dan Dikawal KetatIstimewa

Tamu yang telah disemprot diminta masuk ke dalam bus yang sudah disterilisasi sebelumnya. Rombongan tamu ini lalu diminta kembali ke kota asal.

"Kami kawal rombongan bus sampai perbatasan Banyumas-Kebumen, tujuannya agar tidak mampir-mampir," kata dia.

Kapolresta Banyumas, Kombes Whisnu Cakra, yang turun langsung memimpin negosiasi dengan tuan rumah mengatakan, pengawalan rombongan bus dilakukan secara berantai dari satu kabupaten ke kabupaten berikutnya. Pangawalan dilakukan sampai ke tempat tujuan.

"Sehingga diharapkan tidak ada pemberhentian-pemberhentian lain," ujar dia.

Dia mengimbau masyarakat Banyumas agar mematuhi imbauan pemerintah sekaligus maklumat Kapolri. Masyarakat untuk sementara diminta menjapankan social distancing, mengindari kerumuman dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

3. Bupati Banyumas akui izinkan sterilisasi hajatan

Hajatan Didatangi Polisi! Tamu Disemprot Disinfektan dan Dikawal KetatGubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Banyumas keluar dari ruang isolasi RSUD Margono saat meninjau kesiapan menangani pasien dalam pengawasan beberapa waktu lalu. Humas RSUD Margono

Sementara Bupati Banyumas, Achmad Husein merilis video singkat yang berisi penjelasan duduk perkara sterilisasi hajatan itu. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan kapolres sebelum tindakan penyemprotan diambil.

"Karena ada tamu dari daerah endemis dalam jumlah banyak, maka sesuai SOPbdilakukan pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan," kata dia.

Husein juga mengaku menjadi saksi pernikahan itu pada hari Jumat. Namun itu ia lakukan karena kondisi Banyumas belum ada pasien positif covid-19.

"Kalau ketika itu sudah ada pasien positif, pasti permintaan itu saya tolak," kata dia.

Ia juga membantah acara pernikahan itu dibubarkan secara paksa. Ia mengatakan yang dilakukan petugas kepolisian dalam kerangka edukatif dan persuasif.

"Sebenarnya bukan dibubarkan dalam arti kasar dan brutal seperti yang dibayangkan, tetapi membubarkan dalam arti edukatif dan persuasif," ujar Husein.

Baca Juga: 1 Pasien Asal Depok Dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto, Gejala Corona!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya