Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, 90 Orang Diisolasi

Pemerintah Desa Jamin Kebutuhan Pangan Warga yang Diisolasi

Purbalingga, IDN Times - Desa Gunungwuled, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga geger setelah satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dipulangkan ternyata positif terjangkit COVID-19. Padahal, tak kurang dari 80 orang kerabat dan tetangganya terlanjur menjenguk pasien ini.

Baca Juga: Hiburan Malam di Purbalingga yang Masih Beroperasi Dibubarkan! 

1. Sebanyak 30 KK dari 245 KK di dusun VI diisolasi di rumah

Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, 90 Orang DiisolasiIstimewa

Walhasil satu dusun, yaitu Dusun VI desa lockdown. Sebanyak 30 KK yang terdiri atas 90 jiwa yang tinggal di Dusun VI diisolasi di rumah.

"Sebanyak 30 KK di-lock di rumah, tidak boleh ke mana-mana," kata Kepala Desa Gunungwuled, Nashirudin Latif yang dihubungi melalui sambungan telepon.

Meskipun presiden menegaskan tidak akan menerapkan kebijakan lockdown, namun Kades Nasirudin nekat demi keselamatan warganya. Ia mengaku tak bisa membiarkan warga yang lain terjangkit wabah karena terlambat mengantisipasi penyebaran virusnya.

 "Untuk keselamatan warga, saya berani berdebat dengan siapapun. Bukankah negara ada karena ada warganya yang masih hidup, bukan yang sudah mati," ujar dia menegaskan.

2. Desa sediakan bahan pangan

Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, 90 Orang DiisolasiIstimewa

Untuk kebutuhan pangan, Pemerintah Desa Gunungwuled menyediakan bahan mentah yang diantar setiap hari. Bahan pangan diantar relawan pemuda desa.

Relawan yang bertugas menyerahkan bahan makanan dengan cara meletakkannya di teras rumah. Setelah itu, mereka memeberi tahu penghuni rumah menggunakan pengeras suara. Hal itu dilakukan ke setiap 30 KK.

"Ini yang membuat kami sedih, kami mengirim bahan makanan untuk saudara sendiri tapi seperti memberi makan harimau," ujar dia.

3. Anggaran makanan diambil dari dana Silpa

Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, 90 Orang DiisolasiIlustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Nashirudin mengatakan, anggaran makanan berasal dari dana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) desa tahun lalu. Sebab dana desa baru cair bulan April.

"Menggunakan anggaran cadangan bencana Rp25 juta, untuk kompensasi 30 KK yang diisolasi sudah Rp21 juta," kata dia.

Persoalan baru muncul ketika 215 KK lain di Dusun VI yang menuntut kompensasi yang sama dengan 30 KK yang diisolasi mandiri. 215 KK (805 jiwa) minta kompensasi karena mereka juga tidak bisa keluar dusun. Mereka hanya dizinkan meladang atau sekadar merumput bagi yang punya ternak.

"Kami sudah musyawarahkan dengan BPD. Kami juga diskusikan dengan bupati, hasilnya masih dalam pertimbangan," ujar dia.

Selain mengupayakan dana APBDes, Nashirudin juga mengupayakan bantuan ke swasta. Desa Gunungwuled selama ini menjalin kerja sama dengan PT Sidomuncul dalam suplai kapulaga.

Per minggu, Gunungwuled menyuplai satu ton kapulaga untuk Sido muncul. Ia berharap bisa mendapat bantuan dari dana pertanggungjawaban sosial dari salah satu perusahaan jamu terbesar di Tanah Air itu.

"Yang paling mendesak bahan pangan, beras, minyak, gula," kata dia.

4. Lalu lintas keluar masuk desa dibatasi

Lockdown Satu Dusun di Purbalingga, 90 Orang DiisolasiIDN Times/Candra Irawan

Ia juga membatasi lalu lintas keluar masuk desa sejak 25 Maret lalu. Warga tidak diperkenankan keluar masuk desa jika tidak ada keperluan yang mendesak.

Sebagai konsekuensinya, pemerintah desa berencana memasok bahan pangan sendiri. Desa menyediakan bahan pangan dengan harga standar tanpa memungut keuntungan.

"Sekadar untuk operasional angkut saja," ujar dia.

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Bangun 5 Posko di Perbatasan untuk Hadang Pemudik

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya