Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil Wilayah

Gelar Pilkada Serentak 2020

Purbalingga, IDN Times - Kabupaten Purbalingga menjadi satu di antara 21 daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 23 September 2020 mendatang. Ada beberapa fakta unik terkait pemilu dan kepemimpina di Purbalingga .

Baca Juga: Mengenal Kota Semarang, Dijabat 14 Wali Kota Sejak 1945

1. Bupati tak pernah menjabat secara penuh sejak 2013

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahSuasana Alun-alun Purbalingga yang juga sebagai pusat Kota Purbalingga. IDN Times/Rudal Afgani

Fakta pertama Bupati Purbalingga tak pernah menjabat secara penuh sejak kepemimpinan Heru Sudjatmoko. Heru yang dilantik sebagai Bupati Purbalingga pada tahun 2010 meninggalkan jabatannya untuk maju dalam pencalonan wakil Gubernur Jawa Tengah bersama Ganjar Pranowo pada tahun 2013.

Jabatan Bupati Purbalingga ditempati wakilnya, Sukento Ridho Marhaendrianto hingga tahun 2015. Pada Pilkada tahun 2015, Tasdi tampil sebagai peraih suara terbanyak mengalahkan Sugeng.

Tasdi pun tak sampai tuntas memimpin Purbalingga selama satu periode kepemimpinan. Tasdi terjaring operasi tangkap tangan KPK terkait kasus suap sejumlah proyek pembangunan di Purbalingga tahun 2018. Posisi Tasdi digantikan wakilnya, Dyah Hayuning Pratiwi hingga sekarang.

Ke depan, masa kepemimpinan bupati hasil pilkada 2020 pun kabarnya tak akan penuh lima tahun. Hal ini terkait rencana pemilu serentak tahun 2024. Bupati periode berikutnya kemungkinan akan memimpin kurang lebih tiga hingga empat tahun.

2. Peta dukungan politik bergeser

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahIstimewa

Fakta berikutnya, di Purbalingga semula hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang perolehan kursinya cukup untuk mengusung calon bupati tanpa koalisi dengan partai politik lain. Namun setelah pemilu legislatif yang lalu, bukan hanya PDIP yang mampu mengusung sendiri calon bupatinya, tetapi juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sejauh ini PKB menjadi magnet bagi bakal calon bupati dan wakil bupati Purbalingga. Selain itu, partai politik berbondong-bondong merapat membangun koalisi yang bernama Koalisi Pelangi. Koalisi ini menjadi penantang utama kubu PDIP.

3. Partisipasi pemilih di Pilkada terus merosot

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahSeorang penyandang disabilitas netra memasukkan surat suara saat Pemilihan Umum 2019 di Kota Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Fakta lainnya terkait tingkat partisipasi pemilih. Tingkat partisipasi pemilih masih menjadi pekerjaan rumah utama KPU karena selalu meleset dari target yang telah ditetapkan, khususnya pemilih disabilitas.

Pada Pilkada 2015, dari 739.475 pemilih, hanya 443.808 pemilih yang menggunakan hak suara atau setara 60,01 persen. Sementara dari 838 pemilih disabilitas, hanya 178 yang menggunakan hak pilih atau setara 21,24 persen.

Pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018, dari jumlah pemilih sebanyak 737.674, hanya 504.489 yang menggunakan hak suara atau 68,38 persen. Sedangkan pada pemilih disabilitas, dari 2.544 pemilih hanya 653 yang menggunakan hak suaranya atau 25,66 persen.

Sementara pada Pilpres 2019 partisipasi pemilih naik cukup signifikan. Dari 760.692 pemilih, 592.174 orang yang menggunakan hak pilih atau setara 77,84 persen. Sedangkan dari 2.474 pemilih, hanya 858 pemilih yang menggunakan hak pilihnya atau 34,68 persen.

4. Alokasi dana Pilkada mencapai Rp45 miliar

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahIlustrasi pilkada serentak (kpu.go.id)

Fakta berikutnya, pemerintah Kabupaten Purbalingga mengalokasikan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk penyelenggaraan pilkada tahun 2020. Anggaran itu dibagi menjadi tiga bagian, antara lain untuk penyelenggaraan pilkada oleh Komisi pemilihan Umum (KPU) Purbalingga sebesar Rp30,15 miliar.

Kedua untuk pengawasan pilkada oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebesar Rp9,68 miliar dan untuk pengamanan pilkada oleh Polres dan sosialisasi oleh instansi terkait sebesar R 5 miliar.

5. Purbalingga terdiri atas wilayah perbukitan dan dataran rendah

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahRudal Afgani

Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di utara, Kabupaten Banjarnegara di timur dan selatan, serta Kabupaten Banyumas di barat.

Purbalingga berada di cekungan yang diapit beberapa rangkaian pegunungan. Di sebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian selatan merupakan Depresi Serayu, yang dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan anak sungainya, Kali Pekacangan.

Kabupaten Purbalingga terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas 239 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purbalingga.

Luas wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764 Ha. Berdasarkan bentang alamnya, Purbalingga terbagi menjadi dua daerah yakni daerah utara yang cenderung berbukit dan daerah selatan dengan kecenderungan daerah dataran rendah.

Bagian Utara, merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit meliputi Kecamatan Karangreja, Bobotsari, Karanganyar, Rembang, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

Bagian Selatan, merupakan daerah yang relatif rendah meliputi wilayah Kecamatan Kalimanah, Padamara, Purbalingga, Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan. Sebagian Wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

Wilayah Purbalingga memiliki ketinggian dari 40 meter di atas permukaan laut sampai dengan kurang lebih 3.000 meter di atas permukaan laut. Hal ini karena Purbalingga juga berbatasan dengan gunung Slamet (3.428 Mdpl) di bagian utara.

Jarak Kota Purbalingga dari ibu kota Provinsi Jateng yakni Semarang adalah 191 km. Jika ditempuh dengan jalan membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Untuk mencapai Yogyakarta dengan perjalanan darat membutuhkan kira-kira 4 jam atau sekitar 200 km. Sedangkan jarak antara Purbalingga dengan Jakarta kira-kira 400 km dengan waktu tempuh kira-kira 5 hingga 6 jam.

6. Membangun bandara komersial

Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil WilayahGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memantau pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman yang mencapai 14 persen di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Rabu (18/12). Humas Pemkab Purbalingga

Saat ini di Purbalingga tengah dibangun bandara komersial Bandara Jenderal Besar Soedirman di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja. Bandara ini merupakan pengembangan dari yang semula Pangkalan Udara Wirasaba.

Pembangunan bandara kini masih pada tahap I yang terdiri dari pekerjaan runway sepanjang 1.600 m, taxiway, apron, serta terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun. Pesawat yang bisa dilayani adalah ATR 72-600 atau sejenis dengan kapasitas 78 orang.

Baca Juga: Gelar Pilkada 2020, Mengenal Keunikan Wonosobo Negeri di Atas Awan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya