Update Pasien Dalam Pengawasan di Purbalingga, Tambah Menjadi 13 Orang

Penyemprotan Disinfektan Hari Ini Menyasar Fasilitas Umum

Purbalingga, IDN Times - Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dari Purbalingga terus bertambah. Per Jumat pagi (20/3), jumlah PDP total menjadi 13 orang dari yang sebelumnya 10 orang.

 

Baca Juga: Purbalingga Gelontorkan Rp1 Miliar Untuk Menangani Wabah Virus Corona

1. PDP dirawat di beberapa rumah sakit

Update Pasien Dalam Pengawasan di Purbalingga, Tambah Menjadi 13 OrangRudal Afgani

Dari jumlah itu, sembilan di antaranya dirawat di ruang isolasi RSUD Goeteng Taroenadibrata. Satu pasien dirawat di RSUD Banjarnegara, satu di RSUD Banyumas, satu di RSUD Margono Soekarjo, dan satu di RSU Harapan Ibu.

"Empat atau lima pasien sudah kami kirim sampelnya ke lab, karena VTM baru dikirim dari Margono. Nanti semua sampelnya juga akan dikirim," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono.

2. Dana penanganan covid-19 Rp1,8 miliar

Update Pasien Dalam Pengawasan di Purbalingga, Tambah Menjadi 13 OrangRudal Afgani

Hanung mengatakan, Purbalingga tidak memiliki warga berstatus orang dalam pengawasan (ODP). Yang selama ini diawasi merupakan warga yang berstatus at risk.

"At risk itu berisiko, dia pernah berkunjung ke daerah terjangkit tetapi tidak menunjukkan gejala. Kalau ODP pernah berkunjung ke daerah terjangkit tetapi hanya memiliki gejala batut, tidak sesak," kata dia.

Namun jika ada ODP ataupun at risk, Hanung meminta beristirahat di rumah. Mereka akan dipantau petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

"Terkait anggaran sudah dialokasikan Rp1,8 miliar dari dana tak terduga dan DID," kata dia.

3. Bupati pimpin penyemprotan di pasar Segamas

Update Pasien Dalam Pengawasan di Purbalingga, Tambah Menjadi 13 OrangPenyemprotan disinfektan di ruangan kerja Plt Wali Kota Medan (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memimpin penyemprotan disinfektan di Pasar Segamas Purbalingga, Jumat (20/3). Selama penyemprotan, barang dagangan di kios-kios ditutup. Dagangan dibuka lagi setelah penyemprotan selesai.

"Pasar menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli, ada interaksi di dalamnya. Maka perlu diprioritaskan untuk disemprot disinfektan," ujar dia.

Selain pasar, sejumlah fasilitas umum juga disemprot seperti tempat ibadah dan terminal. Kantor pemerintah yang menjadi pusat pelayanan publik juga turut disemprot.

"Kami sudah mulai tiga hari yang lalu," kata dia.

Tiwi mengatakan, jika dua hari ke depan kondisi terus memburuk, maka ia akan menerapkan kebijakan screening di perbatasan. Kebijakan ini sebelumnya diterapkan di Banyumas, kabupaten tetangga.

Baca Juga: Personel Terbatas, Penyemprotan Disinfektan di Purbalingga Bertahap 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya