Semarang, IDN Times - Tak kurang 1.447 prajurit TNI wilayah Kodam IV Diponegoro Semarang menjalani serangkaian pelatihan dasar Tamtama sebagai persiapan masuk satuan baru bernama Batalyon Infanteri Pembangunan.
1.447 Prajurit Kodam Diponegoro Bersiap Masuk Batalyon Pembangunan

Intinya sih...
1. 1.447 prajurit TNI Kodam IV Diponegoro menjalani pelatihan dasar Tamtama selama 56 hari untuk masuk Batalyon Infanteri Pembangunan.
2. Kebutuhan prajurit Tamtama terus meningkat sebagai persiapan pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan untuk swasembada pangan.
3. Prajurit Tamtama harus jaga dedikasi, semangat, dan siap menjadi profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
1. Ribuan prajurit digembleng selama 56 hari
Wadanrindam IV Diponegoro Kolonel Inf Edy Widyanto menyebutkan proses pelatihan bagi mereka wajib dijalani selama 56 hari ke depan.
"Pendidikan dasar kemiliteran yang akan dilaksanakan selama 56 hari, terhitung mulai 21 Juli hingga 14 September," kata Edy dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (22/7/2025).
2. Wadanrindam: Kebutuhan prajurit Tamtama terus meningkat
Edy bilang kalau Kodam Diponegoro kini membutuhkan pra prajurit TNI yang tanggap, tanggon, dan trengginas serta memiliki jiwa patriotisme sekaligus kedisiplinan tinggi.
Lebih jelas lagi, Edy menekankan bahwa pelaksanaan diksar Tamtama yang dipusatkan di wilayah Rindam jadi bagian inti dari program TNI AD dalam memperkuat satuan teritorial baru di jajaran Kodam IV/Diponegoro.
Satuan baru yang dimaksud berupa pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan yang direncanakan untuk menopang kegiatan prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada pangan.
"Kebutuhan prajurit Tamtama terus meningkat seiring dengan pembangunan 100 satuan baru di berbagai Kotama," terangnya.
3. Prajurit Tamtama musti jaga dedikasi dan semangat
Saat membacakan arahan Pangdam Diponegoro, Edy juga berkata setiap prajurit menjaga semangat, dedikasi, dan tekad kuat selama menjalani pendidikan. Kepada para prajurit yang lolos seleksi yang ketat, pihaknya turut mengapresiasi.
“Keberhasilan kalian adalah awal dari tanggung jawab besar. Tumbuhkan semangat belajar yang tinggi, patuhi semua perintah pelatih, dan persiapkan diri untuk menjadi prajurit yang profesional dan berkarakter,” paparnya.
Edy menjelaskan bahwa pendidikan ini dirancang untuk mencetak prajurit Tamtama yang berkarakter, disiplin, serta memiliki jasmani prima dan kemampuan tempur mumpuni.
Para siswa akan ditempa menjadi prajurit muda yang tanggap, tanggon, dan trengginas, serta responsif terhadap perkembangan teknologi.
“Kalian dituntut menjadi sosok prajurit TNI yang menjadi profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” ujarnya.
Adapun proses pendidikan ini merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI AD, sekaligus penguatan pertahanan negara di tengah dinamika lingkungan strategis.
Selain itu kepada seluruh jajaran pelatih agar melaksanakan proses pendidikan dengan optimal dan bertanggung jawab, tetap memprioritaskan aspek keselamatan, serta membentuk karakter prajurit yang tangguh dan siap mengabdi.