IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Terkait pemasaran, ia menjelaskan, pihaknya sudah memiliki MoU dengan beberapa pabrik produsen mie shirataki dan konyaku. Menurutnya, mereka siap menampung seluruh hasil produksi porang Kabupaten Pati.
“Di seluruh Kabupaten Pati, secara luasan sudah ada 300 hektare lahan yang ditanami porang. Sampai sekarang masih terus bertambah," katanya.
Dengan demikian, kegiatan penanaman porang ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat. Semula membabat hutan untuk menanaminya dengan jagung atau ketela, agar bisa beralih ke tanaman porang yang untuk membudidayakannya tidak perlu merusak hutan.
“Tanaman porang justru efektif ditanam di bawah naungan. Jadi sekaligus menguri-uri (melestarikan) hutan,” tandasnya.
Sementara, Bupati Pati Haryanto menambahkan, pihak Perhutani sudah menyediakan lahan seluas 700 hektare untuk ditanami porang. Para petani tinggal menyiapkan bibit dan kebutuhan penanaman.
Ia juga mengatakan, pada Perubahan APBD 2020 nanti, pihaknya akan berusaha membantu pengadaan bibit.
“Kami kalau membantu lebih dari Rp 200 juta pasti melalui rekanan. Nanti akan kami upayakan. Supaya bisa ditanam di lahan yang sekiranya belum ditanami,” tambah dia.