Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Pati, IDN Times - Banjir yang melanda Kabupaten Pati telah berlangsung selama sepekan terakhir. Informasi dari BPBD Pati menyebutkan jumlah kecamatan yang terendam banjir ada 11 wilayah. 

"Sekitar 11 kecamatan yang banjir. Tapi ini lima sudah terpantau surut. Ketinggian saat ini rata-rata 20 sentimeter sampai 160 sentimeter," kata Kepala BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, Senin (2/1/2023).

1. Ada 41 desa terdampak banjir

Ilustrasi banjir. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menurutnya enam kecamatan yang masih dilanda banjir antara lain, Kecamatan Gubus, Kecamatan Juwana, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pati, Kecamatan Margorejo dan Dukuhseti. 

Jika dipantau dari data BPBD Pati, terdapat 41 desa dari total 141 desa yang masih terendam banjir. Sejumlah warga terdampak banjir masih didata ulang oleh personel BPBD untuk mendapat bantuan logistik makanan. 

2. Tim BPBD Pati masih data warganya

Ilustrasi - Petugas menggendong salah seorang warga korban banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Martinus menjelaskan banjir setinggi 160 sentimeter masih melanda Kecamatan Gabus dan menjadi titik bencana terparah di Pati. 

"Tim juga masih terus bergerak untuk melaksanakan asessment dan menolong warga yang membutuhkan pertolongan. Seperti mendirikan posko bantuan di Desa Banjarsari Kecamatan Gabus dan mengirimkan alat-alat evakuasi ke lokasi yang membutuhkan," bebernya. 

3. Kepala BPBD Pati: Pengungsian cuma geser ke rumah saudaranya

ilustrasi penampungan pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Akibat adanya genangan banjir, katanya akses jalan utama dan jalan desa di enam kecamatan masih tersendat. Adapun areal persawahan kebanjiran seluas ratusan hektar. 

Sedangkan untuk kerugiaan materiil, BPBD Pati hingga kini masih mencatat lebih jauh.

"Lahan sawah ada yang terendam. Ada ratusan hektar. Kemudian sekolah, rumah, jalan-jalan di pemukiman juga masih terganggu. Tapi untuk pengungsian sifatnya masih sebatas geser ke rumah saudara atau luar kecamatan," akunya. 

4. Sejumlah daerah diterjang banjir tapi gak ada dapur umum

Ilustrasi pengendara sepeda motor melintasi banjir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Sedangkan, berdasarkan data BPBD Jateng, kini ada lima daerah yang mengalami banjir terparah. Antara lain, Kabupaten Demak, Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan. Serta ditambah lagi bencana banjir di Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati.

Kepala BPBD Jateng, Bergas Catur Penanggungan mengaku memang hujan lebat dari Jumat malam membuat sejumlah daerah banjir.

Bergas menyampaikan, banjir di lima daerah itu nyaris merata di tiap kecamatan. Namun untuk ketinggian bervariasi. "Tapi bervariasi ketinggianya. Pantauan sementara ini baru 1 meter paling tinggi. Kalau lebih semeter belum ada," tambahnya.

Kendati merata di kelima daerah, untuk saat ini belum ada informasi mengenai pendirian dapur umum (DU) maupun evakuasi. Namun, tiap BPBD di 35 Kabupaten/kota disebut telah stand by di masing-masing daera yang banjir maupun berpotensi banjir. "Kita masih pantau ini sama teman-teman kabupaten/kota. Tim juga sudah pada di lokasi banjir untuk membantu penanganan. Tapi infotmasi sementara ini,  belum ada DU maupun evakuasi. Surut juga belum. Ini masih pada standby," pungkasnya. 

Editorial Team