110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten, Bupati Tetapkan KLB

Klaten, IDN Times - Puluhan warga di RT 13/RW 04, Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten mengalami keracunan massal usai menghadiri pentas wayang. Bahkan seorang warga dilaporkan meninggal dunia.
Warga yang meninggal tersebut sebelumnya sempat mengalami gejala sesak napas. "Yang meninggal ini bukan terundang, beliau ODGJ yang ikut menikmati sajian yang ada," kata Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, Selasa (15/4/2025).
Bupati Klaten mengatakan pemkab Klaten telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. "Ini kasus luar biasa, tapi ditangani jadi masih dalam kontrol," katanya. "Alhamdulillah dua hari ini sudah buka posko di lokasi, banyak yang jadi korban, sampai sekarang 110 orang," katanya.
Ia mengatakan sebagian di antaranya dirujuk ke rumah sakit dan harus menjalani rawat inap, dan sebagian lagi diperbolehkan pulang karena mengalami gejala ringan.Hingga Selasa (15/4/2025) tercatat sebanyak 110 warga menjadi korban keracunan massal, warga merasakan gejala seperti mual, muntah, lemas, dehidrasi, dan demam.
Hamenang mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten telah mendirikan posko kesehatan dan tengah menyelidiki penyebab keracunan. Warga sebelumnya mengalami keracunan setelah menyantap makanan diantaranya rendang dan sambal krecek yang disajikan dalam sebuah hajatan wayang kulit.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Syahruna mengatakan kronologis kejadian yakni Sabtu (12/4/2025) diadakan pentas wayang kulit dalam rangka halal bihalal di desa tersebut. Warga diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan yang disajikan pada acara tersebut.
Syahruna mengatakan kemudian pada Minggu (13/4/2025) beberapa warga yang menghadiri acara tersebut merasakan mual dan pening. "Namun belum secara bersama-sama merasakan hal tersebut," katanya.
Selanjutnya pada Senin (14/4/2025), makin banyak warga yang merasakan mual dan pening hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat. Ia mengatakan untuk penyebab keracunan akan dilakukan pemeriksaan oleh Labfor Polri melalui Inafis Polres Klaten. "Atas petunjuk Kapolres Klaten agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Hanung Sasmita mengatakan sudah dicantumkan KLB terkait peristiwa tersebut. "Dari BPBD sudah terjun semalam, karena melibatkan warga banyak jadi korban dan ada yang meninggal dunia," katanya.
Sebelumnya Tim dari PMI Klaten yang mendapat laporan adanya keracunan massal tersebut juga menerjukan personel ke lokasi.
"Tim PMI Kabupaten Klaten segera turun ke lapangan begitu menerima laporan. Selain melakukan asesmen, kami juga memastikan warga yang membutuhkan penanganan lebih lanjut segera mendapat pertolongan dan rujukan ke rumah sakit," ungkap Ketua PMI Kabupaten Klaten Purwanto.
Data awal sebanyak 64 kemudian menjadi 75 warga mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan yang belum diketahui penyebab pastinya.
Dari jumlah tersebut, 10 orang dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, yakni RS Bagas Waras, RSST Klaten, dan RSUI Klaten.