Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pusaka yang selesai penjamasan dikembalikan ketempat asalnya, Jumat (23/2/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banjanegara, IDN Times - Jelang hari jadi Kabupaten Banjarnegara yang ke-453, pemerintah setempat mengadakan jamasan 12 pusaka di Pendopo Dipayudha Adigraha, Jumat (23/2/2024).

Jamasan dilakukan oleh Paguyuban Budaya Tosan Aji Banjarnegara. Prosesi terasa sakral apalagi menggunakan pakaian adat serta bahasa Jawa.

1. Menjadi warisan leluhur

Iringan pengawal penjamasan pusaka Banjarnegara,Jumat(23/2/2024).(IDN Times)

Proses jamasan adalah memandikan pusaka warisan leluhur yang terdiri dari 4 buah tombak, 1 buah payung, dan 7 buah keris serta 1 buah gong.

Sebanyak 12 buah pusaka tersebut dibawa oleh 12 orang masuk ke dalam pendopo melalui sisi timur pendopo diiringi gamelan.

Mereka yang hadir antara lain Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto SH dan Sekda H Indarto, perkumpulan pegiat benda -bunda pusaka, serta para seniman dan budayawan.

2. Menghargai budaya

Penjamasan dilakukan untuk menghargai budaya, Jumat (23/2/2024).(IDN TImes/Cokie Sutrisno)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman menyampaikan, tujuan dari jamasan ini adalah bentuk penghormatan terhadap para leluhur dan menjaga kelestarian benda-benda pusaka.

Kegiatan ritual jamasan adalah proses memandikan, mensucikan, membersihkan dan merawat serta memelihara pusaka.

"Jamasan ini bukan berarti menuhankan benda-benda buatan manusia. Akan tetapi merupakan wujud rasa terima kasih dan menghargai peninggalan atas karya seni budaya yang adiluhung para generasi pendahulunya kepada generasi berikutnya,” katanya.

3.Dijamas dengan air kembang

Benda pusaka dijamas untuk kemudian akan dikirab saat hari jadi Banjarnegara ke 453. (IDN Times/Cokie Sutrisno)

Selama prosesi, satu per satu riwayat pusaka Banjarnegara juga sampaikan oleh kepada khalayak. Dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian, 12 pusaka dibersihkan dengan air kembang.

Kemudian satu per satu dikeringkan dengan kain putih, kemudian dimasukan ke tempatnya masing-masing.

Benda pusaka tersebut akan dikirab pada pucak peringatan hari jadi Banjarnegara ke-453 pada tanggal 26 Februari 2024.

Editorial Team