Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Riyanto
Tumpukan menu MBG yang disajikan kepada para siswa. IDN Times/Riyanto.

Intinya sih...

  • 13 siswa SMP Negeri 1 Wedi, Klaten diduga keracunan setelah makan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (8/10/2025).

  • Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa 13 siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, muntah, dan lemas.

  • Sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa telah diambil untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Klaten, IDN Times - Kasus dugaan keracunan makanan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 13 siswa dari SMP Negeri 1 Wedi, Klaten mengalami mual dan muntah usai makan MBG pasa Rabu (8/10/2025).

1. Belasan siswa SMP 1 Wedi keracunan

menu makanan MBG

Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku belasan siswa diduga mengalami keracunan makanan MBG.

"Nggih (red: iya), jadi begini. Ini ada kasus keracunan yang diduga memang dari makanan yang diterima oleh siswa SMP 1 Wedi, terkait dengan kegiatan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ," ujarnya, Rabu (8/10/2025).

2. Langsung dibawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat

Suasana siswa SMPN 34 Medan saat menikmati MBG (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lebih lanjut Anggit mengatakan dari total 351 siswa yang menerima menu MBG, 13 siswa di antaranya mengalami gejala keracunan, yakni mual, pusing, muntah, dan lemas akibat dehidrasi. Beberapa siswa langsung mendapatkan penanganan medis.

"Gejalanya itu mual-mual, ada yang sedikit mengalami muntah, ada juga yang mengalami pusing dan terjadi lemas. Lemasnya ini kemungkinan karena dehidrasi," jelas Anggit.

Usai mengalami kejadian tersebut, mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Wedi. Dari 13 siswa tersebut, 2 dipulangkan, 3 dilakukan observasi, dan 8 dirujuk ke RSUD Bagas Waras.

"Kenapa dirujuk, karena di Puskesmas Wedi ini, puskesmas rawat jalan, sehingga kita lakukan proses rujukan," jelasnya.

"Lha nanti diobservasi di Bagas Waras, kalau perlu dirawat ya dirawat, kalau masih dalam ambang baik ya dipulangkan," sambungnya.

3. Sampel makanan dikirim ke laboratorium

Salah satu menu MBG dengan pengawasan ketat untuk meminimalisir keracunan makanan, Rabu (1/10/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Untuk memastikan penyebab pasti keracunan, pihaknya telah mengambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa. Sampel yang diambil tersebut di antaranya nasi, lauk, sayur, buah dan susu.

"Kita masih harus melakukan pemeriksaan. Kita ambil sampel dari makanan yang disajikan," ungkapnya.

Sampel makanan tersebut selanjutnya akan dikirim ke laboratorium untuk memastikan apakah makanan tersebut menjadi sumber keracunan atau tidak. 

Editorial Team