Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah memastikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini memasuki siklus 10 tahunan yang mengalami puncak penularannya pada Maret 2020.
Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah memastikan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini memasuki siklus 10 tahunan yang mengalami puncak penularannya pada Maret 2020.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Tatik Murhayati mengungkapkan kasus penularan DBD paling tinggi berada di Kota Semarang dan Banyumas.
"Dari Januari sampai Maret ini sudah ada 13 daerah yang ditemukan kasus DBD. Mulai dari Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Karanganyar, Rembang, Jepara, Temanggung, Batang, Semarang, Tegal dan Kota Tegal. Tapi sebarannya yang paling banyak di Semarang sama Banyumas," ungkapnya kepada IDN Times, Kamis (12/3).
Kasus penularan DBD, tambahnya mulai bertambah banyak sejak Oktober 2019. Kemudian terus merangkak naik hingga Februari dan bulan ini.
Menurutnya dengan intensitas curah hujan yang tak menentu ditambah lagi adanya peralihan musim menuju kemarau, membuat nyamuk aedes aegypti dapat berkembang semakin cepat di pemukiman penduduk.
"Ini siklus musiman pas ada peralihan musim. Sekarang ini kita bisa katakan siklus 10 tahunan," terangnya.
Sedangkan untuk jumlah warga yang meninggal dunia akibat terserang DBD saat ini bertambah. Semula ada 15 warga, kini jumlahnya menjadi 17 warga yang meninggal dunia.