Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) menyederhanakan 18 jenis layanan kepegawaian menjadi satu sistem terintegrasi. Langkah tersebut ditempuh melalui peluncuran program Auto Simpatik (Automatisasi dan Simplifikasi Layanan Kepegawaian Terintegrasi Komprehensif) di Balai Diklat BKPP Kota Semarang, Kamis (9/10/2025).
18 Layanan Kepegawaian Pemkot Semarang Terintegrasi di Auto Simpatik

Intinya sih...
Pemerintah Kota Semarang menyederhanakan 18 layanan kepegawaian menjadi satu sistem terintegrasi melalui program Auto Simpatik.
Langkah tersebut dilakukan melalui peluncuran program Auto Simpatik di Balai Diklat BKPP Kota Semarang pada Kamis (9/10/2025).
Program Auto Simpatik bertujuan untuk automatisasi dan simplifikasi layanan kepegawaian terintegrasi komprehensif.
1. Efisiensi layanan kepegawaian berbasis digital
Program Auto Simpatik menjadi langkah konkret Pemkot Semarang dalam meningkatkan efisiensi layanan kepegawaian berbasis digital bagi 14.429 ASN di lingkungan pemerintah kota.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin menilai inovasi ini merupakan wujud nyata dari semangat digitalisasi birokrasi.
“Auto Simpatik ini sebenarnya merupakan roh dari digitalisasi yang sesungguhnya. Selama ini kita sering mendengar konsep kota cerdas, namun bila sistem tidak terintegrasi hasilnya tidak efisien,” ujarnya.
Auto Simpatik, kata Iswar, menjadi contoh nyata sistem terintegrasi yang memudahkan ASN mengakses berbagai layanan kepegawaian.
“Harapannya, sistem seperti ini tidak berhenti di pelayanan internal, tapi juga berkembang ke pelayanan masyarakat. Esensi digitalisasi bukan hanya canggih, tapi memudahkan, menyederhanakan, dan mendekatkan layanan,” terangnya.
2. Para pegawai tidak perlu meminta atau mengajukan berkas manual
Sementara, Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono, menjelaskan bahwa Auto Simpatik merupakan pengembangan dari sistem Simpatik (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Berbasis Teknologi Kota Semarang) yang telah lama digunakan.
Menurutnya, melalui otomatisasi ini seluruh pegawai dengan mudah mendapatkan layanan tanpa harus meminta atau mengajukan berkas secara manual.
“Digitalisasi kepegawaian sudah kita laksanakan beberapa tahun terakhir, namun digitalisasi saja tidak cukup. Melalui otomatisasi ini, para pegawai tidak perlu meminta atau mengajukan berkas manual. Semua layanan akan aktif secara otomatis,” jelasnya.
Untuk diketahui, inovasi ini mampu menyederhanakan 18 jenis layanan kepegawaian menjadi satu sistem terintegrasi.
3. Peningkatan kualitas layanan internal
“Kami sebut sebagai otomatisasi dan simplifikasi layanan kepegawaian terintegrasi dan komprehensif, karena 18 layanan kepegawaian Insyaa Allah selesai dalam satu klik,” Joko.
Sebelumnya, sistem Simpatik telah digunakan ASN Kota Semarang untuk berbagai urusan administrasi, namun masih menghadapi kendala integrasi yang menyebabkan proses berulang dan memperlambat layanan.
Melalui pengembangan Auto Simpatik, seluruh layanan kini terhubung secara otomatis dengan sistem digital yang terintegrasi dua arah dengan SI-ASN milik BKN, menghadirkan data yang lebih akurat dan proses yang lebih efisien.
Joko berharap, peningkatan kualitas layanan internal ini akan berdampak langsung pada peningkatan pelayanan publik.
“Harapannya ketika pegawai dilayani secara puas, insya Allah setiap pegawai juga akan melayani masyarakat secara puas pula agar layanan kita semakin baik dan semakin baik,” pungkasnya.