19 Ribu Pekerja Migran Nganggur, Pemerintah Lobi Korsel

Surakarta, IDN Times - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan jika saat ini terdapat sekitar 19,000 pekerja yang masih menunggu giliran untuk disalurkan.
1. Lobi pemerintah Korea Selatan
Karding mengatakan jika saat ini pemerintah terus mengupayakan agar para calon pekerja migran Indonesia yang masih menunggu giliran itu bisa tersalurkan segera. Pun melobi pemerintah Korea Selatan agar bisa membuka lebih banyak peluang kerja bagi para calon pekerja migran itu.
"Lobi-lobi terus kami lakukan supaya dibuka ruang-ruang yang masih memungkinkan untuk menyalurkan calon-calon pekerja migran itu ke Korea," katanya ungkap Karding saat ditemui wartawan seusai menghadiri pembekalan orientasi pra pemberangkatan pekerja migran Indonesia G to G Korea Selatan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/5/2025).
2. Persyaratan ke Korea lebih gampang
Lebih lanjut, pemerintah sengaja melirik negara Korea sebagai salah satu tujuan pekerja migran, karena persyaratan pekerja migran untuk bekerja di Korea Selatan, relatif lebih longgar dibandingkan negara lain.
Salah satunya, Korea Selatan mengizikan pekerja migran lulusan SMP. “Kan yang mau menerima bekerja mereka (Korea Selatan), jadi kalau mereka ekonominya sedang slow down, pemerintahannya juga ada sedikit pergantian presiden, dan mungkin juga UMKM-UMKM atau perusahaan-perusahaan di sana yang sedang mengalami stagnan, itu penyebabnya di situ," jelasnya.
3. Berangkatkan 350 pekerja migran ke Korea
Adapun melalui kegiatan pembekalan kepada para calon pekerja migran Indonesia di Solo, Karding mengatakan ada 350 calon pekerja migran Indonesia yang akan ke Korea Selatan itu akan disalurkan ke sektor perikanan dan budi daya atau karamba.
“Saya tadi lihat banyaknya di perikanan, ini ada dua satu one day fishing artinya berangkat pagi-pulang sore, ada juga yang untuk bekerja di budi daya atau karamba," kata Karding.
Selain itu, Karding juga memberikan sejumlah pesan kepada pekerja migran, salah satunya mental, penguasaan bahasa, dan pemahaman terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat dan lingkungan di Korea Selatan.
"Selain itu, para calon pekerja migran ini juga harus memahami bahwa ke sana untuk mencari uang," pungkasnya.