Purbalingga, IDN Times – Wajah Sartiyah tampak berseri ketika melihat rumahnya di Desa Tlahab Lor, Kabupaten Purbalingga berubah lebih bagus dari sebelumnya. Perempuan yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga itu tak menyangka tempat tinggal yang dulu kurang layak dan seringkali mengalami atap bocor ketika hujan turun kini jadi layak huni setelah direnovasi.
25 Rumah di Purbalingga dan Banjarnegara Dari Rusak Kini Layak Huni
Intinya sih...
25 rumah di Purbalingga dan Banjarnegara direnovasi dari rusak menjadi layak huni
Sartiyah merasa senang karena rumahnya yang dulu kurang layak kini lebih bagus setelah direnovasi
Renovasi rumah dilakukan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat
1. Setelah renovasi rumah warga jadi layak huni
“Dulu rumah saya lantainya masih tanah, dindingnya kayu, atapnya bocor. Kalau pas ujan nggak bisa buat tidur. Anak kadang mengeluh ‘mah kapan punya rumah bagus?’” ungkapnya saat serah terima bantuan renovasi rumah dari PT Djarum, Selasa (25/11/2025).
Keprihatinan itu bertambah ketika di sekolah anak Sartiyah, Regina tak luput dari ejekan teman-temannya karena kondisi rumahnya yang tak layak huni.
“Di sekolah anak saya sering dibilang ‘Regina rumahnya jelek. Saya ngerasa kasihan. Tapi sekarang perasaannya senang rumah sudah bagus, kalau hujan nggak bocor lagi nggak kedinginan. Terima kasih banyak PT Djarum sudah merenovasi rumah saya. Mudah-mudahan PT Djarum sukses dan semakin banyak masyarakat yang dibantu,” ujarnya.
Tak hanya Sartiyah yang bersyukur dan bahagia, Evi Lestari warga Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara juga terharu karena tidak menyangka rumahnya direnovasi menjadi jauh lebih layak huni dari sebelumnya. Ia berucap syukur karena kini bisa menempati hunian yang jauh lebih nyaman dan aman, dari yang sebelumnya hampir roboh.
“Kemarin rumah saya mau ambruk, lantainya masih tanah, tidak punya kamar mandi, mandinya susah harus ke sana ke sini rumah tetangga. Alhamdulillah bersyukur banget terima kasih PT Djarum sekarang saya sudah punya rumah keramikan (berlantai keramik) dan ada kamar mandi,” tuturnya sumringah.
2. Renovasi rumah warga telan biaya Rp1,5 miliar
Rumah Sartiyah dan Evi merupakan bagian dari 25 hunian warga yang telah mendapat bantuan renovasi dari PT Djarum melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH). Untuk pertama kalinya, program RSLH hadir di Kabupaten Purbalingga dengan merenovasi dan membangun ulang 10 unit rumah serta 15 rumah tidak layak huni di Kabupaten Banjarnegara.
Total biaya lebih dari Rp1,5 miliar untuk program di dua kabupaten tersebut. Langkah ini sebagai upaya mendukung program 3 juta rumah untuk menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pada tahap ini, PT Djarum mengalokasikan anggaran berkisar Rp60 juta untuk tipe dua kamar serta Rp70 juta untuk tipe tiga kamar. Sebanyak 10 rumah di Kabupaten Purbalingga mencakup empat hunian di Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja dan enam di Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja. Sementara di Kabupaten Banjarnegara, 15 hunian penerima bantuan mencakup delapan rumah di Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja dan tujuh rumah di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwanegara.
Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani menyambut dengan tangan terbuka kehadiran PT Djarum di Kabupaten Purbalingga. Ia berharap agar para penerima bantuan dapat merasakan manfaat serta meningkatkan produktivitas, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin merata.
“Alhamdulillah pada tahun ini kita mendapat keberkahan dengan menerima program RSLH di 10 rumah dan juga air bersih. Kami berterima kasih atas kontribusi PT Djarum dan PT Pralon. Semoga PT Djarum selalu diberikan kesuksesan, kelancaran, berkembang dan lebih hebat agar terus berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat tidak hanya di Kudus tapi di kota/kabupaten Jawa Tengah lainnya,” katanya pada Seremoni Peresmian Rumah Sederhana Layak Huni di Pendopo Kantor Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025).
3. Program RSLH bantu warga perbaiki kualitas hidup
Dimas berharap, para penerima manfaat dapat merasakan kehidupan yang lebih aman, sehat, dan bermartabat.
Seremoni tersebut juga turut dihadiri oleh General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto, Sales Manager PT Pralon Yohan Djajapranata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, jajaran Forkopimda, pemerintah kabupaten, dinas terkait, serta perwakilan kecamatan dan desa.
General Manager Community Development PT Djarum, Achmad Budiharto menyampaikan, bahwa RSLH di Purbalingga dan Banjarnegara merupakan bagian dari rangkaian aktivitas perusahaan yang secara konsisten dilakukan sejak 2022 dan akan terus diperluas ke berbagai kabupaten di Jawa Tengah. Melalui program ini, hunian yang direnovasi dan dibangun ulang mengacu pada tiga aspek dasar yakni aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali.
“Kami ingin kehadiran program RSLH dapat membantu memperbaiki kualitas hidup penerima manfaat, terutama di daerah yang tengah mengakselerasi pengentasan kemiskinan ekstrem dan program 3 juta rumah. Anggaran yang kami siapkan telah disesuaikan agar masyarakat dapat tinggal di hunian yang aman, nyaman, dan sehat,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa desain rumah RSLH dirancang dengan standar yang memadai untuk keluarga kecil, mulai dari dua hingga tiga kamar, ruang serbaguna, dapur, serta fasilitas sanitasi yang lebih baik. Pembangunan rumah dilakukan melalui pendekatan total intervensi, sehingga penerima manfaat tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan dan dapat langsung menempati hunian yang lebih aman, sehat, dan layak.
4. Bangun bak penampungan dan jaringan pipa
“Prinsip kami adalah total intervensi. Kami tidak ingin penerima bantuan terbebani biaya tambahan. Selain itu, kami melibatkan masyarakat sekitar dalam proses pembangunan agar manfaat ekonominya turut dirasakan secara lebih luas,” tambahnya.
Tidak hanya program RSLH, PT Djarum bersama PT Pralon membangun bak penampungan dan jaringan pipa HDPE sejauh 2,8 KM dari sumber air Banyu Bacin ke Dukuh Pete. Dukuh Pete merupakan satu-satunya dukuh di Desa Tlahab Lor, yang sampai dengan saat ini warga masyarakatnya masih kekurangan Air Bersih. Dengan bantuan ini, 43 rumah (177 jiwa) yang ada di Dukuh Pete memiliki air bersih yang mengalir ke rumah mereka.
Renovasi 10 rumah di Purbalingga dan 15 hunian di Banjarnegara ini merupakan rangkaian program RSLH dari PT Djarum yang sepanjang 2025 ini menargetkan merenovasi 350 rumah di wilayah Kudus dan beberapa kabupaten di wilayah Jawa Tengah.
Dengan demikian, bila ditarik mundur sejak 2022, renovasi rumah yang sudah dan akan dilakukan PT Djarum hingga akhir tahun nanti mencapai 620 hunian yang tersebar di Kudus, Rembang, Grobogan, Demak, Blora, Pemalang, Temanggung, Banjarnegara serta Purbalingga.