Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_1371.jpeg
Siswa SMP Negeri 1 Gemolong, Sragen menerima obat dari Puskesmas. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • 251 siswa SD dan SMP di Gemolong, Sragen diduga keracunan massal setelah mengonsumsi MBG.

  • Bupati Sragen membentuk krisis center dan menghentikan kegiatan MBG selama 2 hari untuk investigasi.

  • Pemkab Sragen fokus pada pengobatan siswa, membuat krisis center, dan mengirim sampel makanan ke laboratorium di Semarang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sragen, IDN Times - Sebanyak 251 orang siswa SD dan SMP di Gemolong, Sragen mengalami keracunan massal diduga setelah mengkonsusi MBG (makan bergizi gratis).

1. Bupati cek sekolah dan lokasi dapur MBG

Bupati Sragen meninjau dapur SPPG di Gemolong. (IDN Times/Larasati Rey)

Bupati Sragen Sigit Pamungkas langsung mendatangi sekolah SD dan SMP yang terdapat korban keracunan. Bupati juga langsung mengecek lokasi dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong 1, tempat makanan tersebut diproduksi.

"Kami mendapat laporan bahwa ada gejala keracunan dari sejumlah siswa di SD dan SMP di Gemolong yang merasakan mual, merasakan sakit perut yang melilit atau ada yang muntah. Yang intinya ada dugaan keracunan," kata Sigit.

2. Bupati hentikan kegiatan MBG dari SPPG Mitra Mandiri 1

SMP Negeri 1 Gemolong, Sragen. (IDN Times/Larasati Rey)

Bupati mengatakan Hingga Selasa (12/8/2025) sore laporan korban yang diduga mengalami keracunan ada 251 orang.

Bupati langsung menghentikan kegiatan MBG dari SPPG Mitra Mandiri 1 selama dua hari untuk dilakukan investigasi. juga membuat krisis center dengan menyiagakan Puskesmas 24 jam untuk mengantisipasi bertambahnya korban keracunan.

3. Fokus untuk pengobatan siswa yang mengalami gejala keracunan

Siswa SMP Negeri 1 Gemolong, Sragen menerima obat dari Puskesmas. (IDN Times/Larasati Rey)

Pemkab Sragen juga fokus untuk pengobatan siswa-siswa yang mengalami gejala keracunan. Menurut Bupati korban dugaan keracunan kondisinya dari pantauan sementara tidak ada yang rawat inap.

"Semua baik, ada yang sudah minum obat, ada yang belum. Tapi kondisinya baik mereka sampai dengan hari ini," ujar Bupati. Siswa juga diliburkan untuk memulihkan kesehatan mereka

Pemkab Sragen juga mengirim sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk dicek laboratorium di Semarang.

Editorial Team