Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memantau proyek perbaikan jalan. (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin, memprioritaskan tiga sektor dalam program kerja 100 hari pertama.
  • Prioritas utama mereka adalah perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan akses pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Semarang.
  • Agustin menegaskan bahwa setiap proyek yang dijalankan akan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas serta menjalankan tugas dengan anggaran yang tersedia tanpa mengurangi manfaat bagi masyarakat.

Semarang, IDN Times - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin fokus memprioritaskan tiga sektor dalam program kerja 100 hari pertama. Pemimpin Ibu Kota Jawa Tengah itu berkomitmen akan bergerak cepat dalam menangani keluhan masyarakat.

1. Jalankan tugas dengan anggaran yang tersedia

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memantau proyek perbaikan jalan. (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustin mengatakan, ada tiga sektor yang menjadi prioritas, yaitu perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan akses pelayanan kesehatan. Ketiga hal tersebut menurutnya merupakan tantangan guna memastikan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Semarang.

Untuk awalan, dirinya memastikan percepatan penyelesaian pembangunan infrastuktur guna mendukung mobilitas penduduk dan mendorong seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam menangani atau merespons keluhan masyarakat.

"Saya menekankan untuk menjadikan keluhan masyarakat terkait infrastruktur di media sosial, entah media sosial milik saya pribadi, Pemkot Semarang, atau yang masuk ke akun kepala OPD untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan," ungkapnya, Sabtu (8/3/2025).

Agustin mengungkapkan, meski efisiensi anggaran menjadi perhatian utama pemerintah, pihaknya tetap menjalankan tugas dengan anggaran yang tersedia, tanpa mengurangi kualitas dan manfaat bagi masyarakat.

2. Kedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memantau proyek perbaikan jalan. (dok. Pemkot Semarang)

"Memang ada beberapa hal yang tidak tersedia, seperti biaya pemeliharaan yang kurang banyak. Justru itu, kami segera melakukan penyesuaian dan perubahan agar gangguan seperti jalan berlubang, jalan rusak, atau penutup-penutup jalan yang hilang bisa terselesaikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Agustin menegaskan bahwa setiap proyek yang dijalankan akan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Kami bertekad membantu masyarakat dengan cara-cara yang baik. Dan saya pastikan penggunaan anggarannya benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan memenuhi ketepatan standar akuntabilitas," ujarnya.

Pernyataan Agustin ini menjadi jawaban atas pertanyaan mengenai pengurangan anggaran di beberapa sektor di Pemkot Semarang dan keterkaitannya dengan kebijakan pemerintah yang tengah dijalankannya.

"Tentu ada pos-pos yang dikurangi, seperti perjalanan dinas maupun makan minum kegiatan. Penyesuaian anggaran tetap diselaraskan dengan tiga hal, yakni visi misi pemerintah pusat, visi misi pemerintah provinsi, dan visi misi kami. Dan semuanya ini didedikasikan khusus untuk masyarakat," imbuhnya.

3. ASN Pemkot Semarang jadi agen pilah sampah

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memantau proyek perbaikan jalan. (dok. Pemkot Semarang)

Selain infrastruktur, target 100 hari pertamanya yang kedua, yakni Semarang Bersih. Guna mengurangi pembuangan sampah, Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang akan menjadi agen percontohan pengelolaan pilah sampah dari rumah tempat tinggalnya masing-masing maupun di tingkat RT.

"Mulai sekarang, para pejabat eselon 2 dan eselon 3 harus disiplin dalam memilah dan mengelola sampah dari rumah. Kemudian, para istri pejabat harus menjadi bagian dari PKK sebab PKK merupakan garda terdepan proses pilah sampah di tingkat RT," kata Agustin.

Dengan konsep pendekatan keteladanan ASN kepada masyarakat, Agustin berharap akan menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat tidak sekadar untuk menjaga kebersihan lingkungan, melainkan juga bisa menghasilkan sampah yang bernilai ekonomi.

"Kebersihan dan keindahan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Tanpa kebersamaan hal tersebut tidak akan terwujud," tegasnya.

4. Targetkan prioritas kenaikan cakupan UHC

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin memantau proyek perbaikan jalan. (dok. Pemkot Semarang)

Adapun, prioritas ketiga adalah sektor kesehatan. Agustin menargetkan prioritas kenaikan cakupan Universal Health Coverage (UHC) untuk seluruh masyarakat Kota Semarang. Pihaknya mengakui masih perlu pembahasan lebih lanjut untuk mematangkan pemanfaatan program tersebut.

"Secepatnya akan kami sampaikan ke teman-teman media data resmi kebutuhan anggaran untuk UHC ini. Harapannya jelas bisa meng-cover lebih banyak lagi. Namun, tetap harus mempertimbangkan alokasi dan kebutuhan anggaran yang ada untuk infrastruktur, kesehatan, UMKM, hingga pendidikan, salah satunya beasiswa untuk anak sekolah yang SPP-nya nunggak di sekolah swasta," ucapnya.

100 hari pertama bagi Agustin bersama Iswar Aminuddin, akan menjadi langkah awal dari perubahan besar untuk mendorong Kota Semarang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusi. Dengan semangat kerja sama dan kolaborasi, Pemkot Semarang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawal setiap kebijakan guna mewujudkan Kota Semarang yang memberdayakan, nyaman, aman, dan berkelanjutan.

"Mohon doa restunya agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan demi kesejahteraan masyarakat Kota Semarang," pungkasnya.

Editorial Team