Ihwal skill yang diajarkan ada 4, yaitu tata boga, tata rias, sablon, dan membatik.
""Kami mempersilakan jika ada siswa yang ingin masuk kelas keterampilan di awal Tahun Ajaran baru ini. Karena mereka mungkin juga sudah bosan, bahkan gak sedikit juga orangtua yang cukup terbantu jika anak mereka berangkat ke sekolah untuk mengikuti kelas keterampilan," jelas Kuntjoro yang pensiunan ASN di Dinas Pendidikan Jawa Tengah.
Lanjutnya, "Mereka itu kan berkebutuhan khusus, harus ekstra penanganannya. Kadang orangtua gak sabar. Makan mereka juga banyak, bisa 5-6 kali sehari. Kalau masuk sekolah kita memberikan makan gratis. Tapi tetap kita memperhatikan protokol kesehatan, termasuk juga kita edukasi mereka (para siswa) soal itu."
Pagebluk ini tak semata membuat SLBM terpuruk. Proses pembelajaran siswa masih tetap dilakukan dengan segala keterbatasan. Diakui Kuntjoro, hikmahnya ada tambahan pelajaran terkait dengan protokol kesehatan virus corona kepada para siswa.
"Nilai-nilai atau ajaran kesehatan sudah kami berikan sebelum adanya pandemik COVID-19. Tapi saat ini, lebih ekstra kepada mereka. Harapannya mereka bisa tahu, memahami, dan diterapkan pada diri sendiri, di lingkungan keluarga juga," pungkasnya.