Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Sekolah Rakyat di Jateng Mulai Rekrut Siswa Mei-Juni 2025, Ini Syaratnya

Ilustrasi pelajar SMA. (Dok. Kemendikdasmen)

Semarang, IDN Times - Dinas Sosial Jawa Tengah menyatakan lima sekolah rakyat siap beroperasi tahun ini. Tempat sekolah rakyat dipastikan menggunakan gedung-gedung panti rehabilitasi sosial (rehabsos) milik Kemensos yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. 

Kepala Dinsos Jawa Tengah, Imam Maskur menuturkan lima sekolah rakyat akan mulai merekrut siswa pada tahun ajaran baru bulan Mei sampai Juni 2025.

"Tahun ini mulai penerimaan siswa baru di bulan Mei dan Juni," kata Imam kepada IDN Times, Kamis (24/4/2025). 

1. Daftar lokasi sekolah rakyat

ilustrasi pelajar SMA (unsplash.com/Ed Us)

Imam pun menyampaikan kelima sekolah rakyat yang dimaksud lokasinya antara lain:

  1. Gedung Sentra Kemensos Baturraden Banyumas
  2. Gedung Sentra Kemensos Prof Suharso Solo
  3. Gedung Sentra Kemensos Antasena Magelang
  4. Gedung Sentra Kemensos Margolaras Pati
  5. Gedung Sentra Kemensos Temanggung. 

Masing-masing gedung Sentra Kemensos tersebut rata-rata punya luasan lahan sampai 4 hektare. Pihaknya mengklaim sarana dan prasarana gedung masih layak difungsikan sebagai tempat sekolah rakyat. 

"Kami dari Jawa Tengah yang sudah siapkan di gedung sentra-sentra Kemensos. Lima gedung yang kita pakai untuk sekolah rakyat luasnya 4 hektare. Itu lokasinya sudah layak karena gedungnya sudah siap semua," papar Imam. 

2. Kuota siswa sekolah rakyat diambil dari DTSEN

ilustrasi pengabdian kepada rakyat miskin (pixabay.com/billycm)

Sekolah rakyat di Jawa Tengah beroperasi dengan sistem boarding untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Karena memakai sistem boarding, maka setiap siswa nantinya diwajibkan tinggal di asrama dengan disediakan makan tiga kali lengkap dengan uang saku dan fasilitas lainnya. 

Namun demikian pihaknya belum mengetahui berapa banyak kuota penerimaan siswa sekolah rakyat. Sebab penentuan kuota dilakukan Kemensos yang mengambil database dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

Sedangkan untuk ketersediaan guru sekolah rakyat, katanya kini masih menunggu penentuan rombel yang dilakukan Kemendikbud. 

"Untuk kuotanya (siswa), daya tampungnya saya tidak tahu, itu wewenang dari Kemensos. Tetapi siswanya diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Jenjangnya untuk SD SMP SMA. Dan kebutuhan guru masih menunggu rombel yang diadakan Kemendikbud," akunya. 

3. Sebanyak 1,3 juta anak Jateng berpotensi daftar sekolah rakyat

Siswa MTS N 42 Jakarta Timur sedang mengerjakan tugas kelompok, Kamis (27/2/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Apabila menilik dari Data Terpadu Jateng yang dikelola Dinsos, total anak yang masuk kriteria miskin ekstrem, sangat miskin dan miskin atau golongan P1, P2 dan P3 sejumlah 1,3 juta jiwa. Anak-anak tersebut rentang usianya 6-20 tahun.

"Kemungkinan mereka ada potensi mendaftar. Termasuk yang prioritas daftar ya yang putus sekolah," ungkapnya. 

Lebih jauh lagi, pihaknya berharap adanya sekolah rakyat mampu mengurangi beban pengeluaran keluarga kategori miskin ekstrem di Jawa Tengah. Sehingga ada peluang sistem sekolah rakyat bisa memberikan perlindungan bagi nasib masyarakat miskin. 

"Sekolah rakyat ini tujuannya kan buat kurangi beban pengeluaran keluarga. Kalau anaknya sekolah dengan sistem boarding, ditaruh di asrama sekolah, tanpa biaya dan uang saku paling tidak bisa jadi bagian perlindungan masyarakat miskin," ujar Imam. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us