500 Mangrove Ditanam di Pantai Tirang Semarang untuk Cegah Banjir Rob

- ID Survey merayakan HUT Ke-3 dengan menanam bibit mangrove di Pantai Tirang, Kecamatan Semarang Barat.
- Kepala DLHK Jawa Tengah mendukung aksi penanaman mangrove sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
- Sebanyak 100-500 bibit mangrove ditanam di Pantai Tirang untuk mencegah abrasi dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Semarang, IDN Times - Sebagai langkah mengurangi banjir rob di pesisir Pantura Semarang, sejumlah terus berusaha menanam bibit mangrove di Pantai Tirang, Kecamatan Semarang Barat. Satu di antarnya dilakukan ID Survey sebagai holding jasa survei BUMN yang merayakan puncak HUT Ke-3.
1. DLHK butuh sinergi semua pihak

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto mengungkapkan memang kini butuh kolaborasi dengan semua pihak swasta untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
"Kami sangat mendukung aksi penanaman mangrove yang dilakukan oleh ID Survey sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan di Jawa Tengah. Kami percaya bahwa kolaborasi antar pihak seperti ini dapat," ujar Widi, Senin (16/12/2024).
2. Diharapkan pohon mangrove yang ditanam bisa tumbuh kuat

Komisaris ID Survey, Rainoc yang turut mengikuti aksi ini mengatakan pihaknya memilih aksi menanam mangrove untuk mencegah abrasi.
Ini, katanya juga sebagai komitmennya ikut serta melestarikan ekosistem pesisir laut di Pantai Tirang.
"Karena seperti yang kita ketahui, Semarang sering terjadi banjir rob karena rusaknya ekosistem pesisir. Jadi dengan adanya kegiatan penanaman mangrove ini, kami berharap ke depannya pohon mangrove yang ditanam dapat tumbuh kuat dan memperlambat aliran air laut yg masuk ke daratan," tutur Rainoc.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menekankan pentingnya sinergi stakeholder masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik. "Selain itu, kegiatan ini merupakan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian secara berkelanjutan, serta realisasi kami dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK),” tambah Rainoc.
3. Masyarakat diajak beri solusi nyata untuk persoalan lingkungan

Komisaris Independen PT Suveyor Indonesia, Sukmo Gunardi mengatakan pada HUT ke-3 pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberikan solusi nyata untuk masalah lingkungan demi mewujudkan masa depan yang hijau dan berkelanjutan.
"Dalam rangkaian acara ulang tahun ini, kami ingin menegaskan kembali komitmen untuk terus berinovasi, memperkuat kebersamaan, dan memberi dampak positif yang luas, baik untuk industri maupun lingkungan. Mari bersama menjadi bagian dari perubahan," ujar Sukmo.
4. SUCOFINDO gelar aksi penghijauan delapan daerah

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SUCOFINDO, Evi Afiatin menjelaskan, Pantai Tirang dipilih sebagai lokasi green action karena memiliki potensi besar sebagai kawasan wisata.
Oleh karena itu, Evi berharap dengan kegiatan green action di Pantai Tirang menjadi upaya bersama dalam menjaga pesisir Pantai Tirang dari abrasi. Ada 100 sampai 500 bibit mangrove yang ditanam di lokasi tersebut.
"Kami berharap aksi ini tidak hanya membantu melestarikan ekosistem pesisir, tetapi juga menjadi langkah awal yang menginspirasi.masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mangrove ini akan menjadi pelindung alami dari abrasi dan perubahan iklim, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” tutur Evi.
Selain Semarang, aksi lain juga dilakukan tujuh titik, yaitu Medan, Balikpapan, Pekanbaru, Palembang, Batam, Surabaya, dan Makassar. Mulai pembersihan lingkungan, workshop daur ulang, bank sampah, pembuatan lubang resapan biopori, aksi urban farming, kampanye energi bersih, hingga peresmian green house dan ecofarm untuk konservasi air dan lingkungan berkelanjutan.