Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
7 Potret Gebyuran Bustaman, Tradisi Jelang Ramadan di Semarang

Para warga Kota Semarang hadir dalam tradisi perang air Gebyuran Bustaman di Kampung Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Minggu (19/3/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Semarang, IDN Times - Menjelang bulan Ramadan banyak sekali tradisi dan budaya yang digelar masyarakat di sejumlah daerah. Kampung Bustaman di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang, Kota Semarang mempunyai tradisi perang air yang disebut Gebyuran Bustaman.
Meskipun sempat vakum karena pandemik COVID-19, tahun 2023 ini warga Kampung Bustaman kembali menggelar tradisi perang air itu pada Minggu (19/3/2023). Seperti apa suasana Gebyuran Bustaman kali ini? Berikut 7 potret keseruan tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1743 itu.
1. Tradisi perang air ini untuk menghormati leluhur Kampung Bustaman, Kiai Bustam dan Sayyid Abdullah
Para warga Kota Semarang hadir dalam tradisi perang air Gebyuran Bustaman di Kampung Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Minggu (19/3/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
2. Ritual perang air ini dimulai pukul 16.00 WIB dengan ditandai pemukulan kentongan dari Masjid Bustaman
Editorial Team
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us