70 Persen Wilayah Jateng Kemarau, Waspada Kebakaran dan Kekeringan

Daerah yang sudah masuk kemarau ditandai dengan kondisi tiga dasarian dengan curah hujan dibawah 20 milimeter. 

Ia menjelaskan tahun ini potensi kekeringan masih akan muncul di beberapa tempat. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai resiko kebakaran lahan dan kekurangan air bersih akibat efek radiasi matahari yang tinggi ditambah curah hujan yang rendah.

Ketimbang situasi tahun lalu, ia memperkirakan bahwa kondisi tahun 2020 tidak akan muncul kejadian kemarau yang ekstrem. "Tahun ini kita prediksikan musim kemaraunya cenderung normal. Tidak akan ekstrem kayak kemarin. Suhu maksimumnya ketika memasuki puncaknya sekitar 35 derajat," paparnya.

Lebih jauh lagi, ia mengaku untuk puncak kemarau kali ini akan tiba pada Agustus nanti. "Kecuali di wilayah Brebes utara, Wonogiri bagian timur, Demak utara, Jepara bagian barat dan utara serta Pati bagian utara yang akan mencapai puncaknya pada September 2020," jelasnya.

Sedangkan peralihan musim penghujan bakal dimulai awal Oktober hingga terakhir pada Desember 2020. Saat ini untuk daerah yang belum masuk kemarau ada 30 persen. Yaitu di Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, sebagian Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan sebagian Kebumen.