Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) melakukan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Intinya sih...

  • Kota Semarang menghadapi tantangan signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di permukiman padat penduduk.
  • Layanan skrining door to door bagi ibu hamil oleh Kader Posyandu dengan dukungan penuh dari BPJS Kesehatan menjadi upaya promotif dan preventif yang krusial.
  • Berdasarkan data MPDN, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129 jiwa, sedangkan untuk kematian bayi pada tahun 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945 bayi.

Kota Semarang menghadapi tantangan signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan, terutama di permukiman padat penduduk. Kader Posyandu, dengan dukungan penuh dari BPJS Kesehatan, melakukan layanan skrining door to door bagi ibu hamil.

Layanan tersebut menjadi salah satu upaya promotif dan preventif yang krusial dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut.

Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129 jiwa. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945 bayi.

1. Dalam kesehariannya, para kader Posyandu menyusuri gang-gang sempit dan rumah-rumah sederhana

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) menaiki sepeda untuk melakukan skrining kesehatan ibu hamil di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

2. Mereka mengunjungi setiap ibu hamil secara door to door untuk melakukan skrining kesehatan guna mengidentifikasi tren kesehatan dan merencanakan intervensi yang tepat

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) (kanan) melakukan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

3. Skrining ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, status gizi, dan deteksi dini risiko kehamilan

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) melakukan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

4. Semua data yang dikumpulkan dari hasil skrining dikirimkan ke pusat layanan kesehatan setempat untuk dianalisis lebih lanjut

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) (kanan) melakukan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

5. Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan menyediakan pendanaan dan pelatihan bagi kader Posyandu

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) (kiri) melakukan pendataan dan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) (kanan) di Semarang, Jumat (21/7/2024). Selain melakukan skrining, ibu hamil ikut mendapatkan edukasi mengenai layanan kesehatan dan penjaminan kebidanan oleh BPJS Kesehatan. (IDN Times/Dhana Kencana)

6. Ini membantu kader menjalankan tugas dengan efektif dalam meningkatkan layanan promotif dan preventif, khususnya bagi ibu hamil

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) (kiri) melakukan pendataan dan skrining kesehatan ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) (kanan) di Semarang, Jumat (21/7/2024). Selain melakukan skrining, ibu hamil ikut mendapatkan edukasi mengenai layanan kesehatan dan penjaminan kebidanan oleh BPJS Kesehatan. (IDN Times/Dhana Kencana)

7. Dengan adanya program skrining ini, angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan secara signifikan

Seorang ibu hamil, Zulfiadinda Dewi Restu (27) menunjukkan kartu JKN BPJS Kesehatan dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) usai skrining kesehatan di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

8. Inisiatif ini menunjukkan bahwa solusi inovatif dan kolaboratif dapat menjembatani kesenjangan dalam pelayanan kesehatan

Kader Posyandu Miroto, Atik Waluyo (50) menaiki sepeda untuk melakukan skrining kesehatan ibu hamil di Semarang, Jumat (21/7/2024). (IDN Times/Dhana Kencana)

Layanan kebidanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan mencakup pemeriksaan ANC, persalinan pervaginam, dan pelayanan postnatal, sehingga memastikan ibu hamil dan bayi mendapatkan perawatan yang komprehensif dan terjamin.

Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat. Para kader Posyandu terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin selama kehamilan. Dengan sinergi antara BPJS Kesehatan, kader Posyandu, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.

Editorial Team