Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Candra Irawan

Semarang, IDN Times - Garis pantai wilayah pantai Utara Jawa Tengah mengalami pergeseran yang signifikan akibat tergerus abrasi dan akresi selama bertahun-tahun. Dari temuan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, sejak 2013 sampai saat ini, wilayah pesisir utara Jateng yang terkena abrasi mencapai 7.957,89 hektar.

1. Lagi-lagi pengambilan air tanah jadi pemicu abrasi yang parah

Dwi (19) menguras air banjir rob yang masuk ke rumahnya akibat kenaikan muka air laut dampak perubahan iklim di Demak, Jawa Tengah, Indonesia, 31 Juli 2022. Air tersebut setiap hari masuk ke rumahnya. Tak ayal, ia kerap stres dan terganggu kesehatan mentalnya karena kondisi tersebut. Ia sekeluarga belum mampu pindah ke tempat yang layak karena keterbatasan ekonomi. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kasi Penataan Ruang Laut, DKP Jateng, Benovita Dwi Saraswati mengaku abrasi di pesisir Utara dipicu pengambilan air tanah yang dilakukan tergolong sangat parah. 

"Karena tanah Pantura rata-rata sifatnya tanah lempung, dimana tadinya berupa hasil akresi dan sedimentasi sehingga secara umur geologi belum stabil. Nah, ketika ada tekanan dari atas jadinya tambah parah. Ditambah lagi pemanfaatan air tanah yang sangat gencar membuat muka tanah menjadi menurun," ujar Vita, sapaan akrabnya ketika dikonfirmasi IDN Times, Senin (27/9/2021). 

2. Kabupaten Demak, Kota Semarang, dan Kabupaten Brebes wilayah terparah abrasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di