Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil berunjuk rasa terkait kasus penembakan pelajar di depan Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/11/2024). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil berunjuk rasa terkait kasus penembakan pelajar di depan Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/11/2024). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Intinya sih...

  • Polda Jateng mengungkapkan Aipda Robig menggunakan senpi dengan amunisi enam butir peluru saat menembak siswa SMKN 4 Semarang.
  • Kabid Humas Polda Jateng menyatakan bahwa Aipda Robig memiliki rekam jejak yang bagus dalam penggunaan senpi.
  • Polri memberlakukan syarat khusus bagi anggotanya yang ingin memiliki senpi, termasuk tes psikologi dan pelatihan menembak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengungkapkan anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig menggunakan senapan api (senpi) dengan amunisi enam butir peluru saat menembak siswa SMKN 4 Semarang. 

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto berkata pelaku saat kejadian menggunakan sebuah pistol. 

"CDB, kalibernya berapa saya tidak tahu. Pelurunya ya peluru pistol," kata Artanto di Mapolda Jateng, Rabu (4/12/2024). 

1. Polda Jateng: Pelaku punya track bagus

Tim Inafis Polrestabes Semarang melakukan prarekonstruksi di lokasi kejadian penembakan siswa SMK Negeri di Semarang oleh polisi, Selasa (26/11/2024). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Apabila melihat persyaratan penggunaan senpi, menurutnya maka Aipda Robig selama ini punya rekam jejak yang bagus. 

"Tentunya kalau sudah punya senpi kan berarti punya track yang bagus lah," ujar Artanto. 

2. Ada tes menembak dan psikologi

Ilustrasi penembakan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut lagi, ia berkata Polri memberlakukan ssjumlah syarat khusus bagi anggotanya yang dibekali senpi. Setiap anggota diwajibkan melayangkan permohonan kepada masing-masing institusinya. 

Selanjutnya, anggota yang ingin memiliki senpi juga harus menjalani tes psikologi, menempuh sesi pelatihan menembak. Kemudian setelahnya juga mesti dilakukan pemeriksaan kondisi rekan kerja dan lingkungan. 

"Jadi untuk penggunanya dari anggota Polri harus melalui tes. Ada permohonan dari yang bersangkutan, penilaian dari pimpinan untuk tes psikologi, pelatihan menembak, dan hasil pelatihan nilainya berapa. Kemudian ada pemeriksaan terhadap lingkungan maupun rekan kerja. Sebenanrya cukup banyak prosedur yang harus ditempuh rekan-rekan senjata organik dari Polri," akunya. 

3. Perlu update dan dilakukan pelatihan

Dokter Forensik melakukan persiapan melakukan autopsi jenasah saat ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum pelajar SMK berinisial GRO (17) di TPU Bangunrejo, Saradan, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Oleh sebab itulah, jika ditilik soal kepemimpinan senpi, setiap anggota kepolisian sudah lolos kemampuan tersebut.

"Pada prinsipnya semua anggota yang memiliki senpi sudah memiliki kemampuan tersebut. Nah itu perlu dilakukan update dan dilakukan pelatihan pelatihan supaya mereka terampil," kata Artanto.

Editorial Team