Ketua Dewan Pengarah Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto. (IDN Times/Larasati Rey)
Ia mengatakan terkait dengan anggaran ke depan, tergantung dari pembahasan yang dilakukan oleh pemerintah. Meski demikian, diakuinya, jutaan orang mendapatkan manfaat dari kartu prakerja.
"Kartu prakerja sudah dinikmati lebih dari 17 juta orang dan kita sudah mulai sistem offline itu sudah lebih dari satu juta. Tentu ini program yang dibutuhkan untuk menyesuaikan antara pendidikan dan lapangan kerja," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, kartu prakerja awalnya dikampanyekan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019.
"Satu kartu prakerja, kedua kartu sembako, yang ketiga KIP kuliah, dan terkait dengan omnibus law cipta kerja. Ini terkait dengan reformasi struktural, tentu dari berbagai kartu ini banyak dikerjakan dari Kantor Menko Perekonomian, termasuk kartu prakerja ditugaskan kepada Menko," katanya.