Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
festival film pendek, Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025
Pemkot Semarang menyelenggarakan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025. (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Kota Semarang menggandeng sutradara Hanung Bramantyo untuk Lawang Sewu Short Film Festival 2025.

  • Pemkot Semarang mencari bibit atau sineas muda untuk menggairahkan industri perfilman lokal.

  • Tujuan festival ini adalah untuk menggairahkan industri perfilman lokal di Kota Semarang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kota Semarang mencari bibit atau sineas muda untuk menggairahkan industri perfilman lokal. Menggandeng sutradara nasional Hanung Bramantyo, Pemkot Semarang menyelenggarakan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025.

1. Ruang kreatif bagi sineas

Pemkot Semarang menyelenggarakan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025. (dok. Pemkot Semarang)

Festival ini digelar sebagai ruang kreatif bagi sineas muda untuk berkarya sekaligus membangkitkan Semarang sebagai kota sinema.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menekankan pentingnya festival ini untuk masa depan industri kreatif.

“Saya berharap festival ini melahirkan sineas-sineas muda yang berani mengangkat narasi lokal, yang membangun ruang kolaborasi, yang menjembatani tradisi dengan inovasi, serta mengantarkan Kota Semarang kota sineas,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).

Agustina juga menegaskan bahwa festival ini akan menjadi tonggak baru pertumbuhan industri kreatif di ibu kota Jawa Tengah.

2. Hanung Bramantyo didapuk jadi juri

Pemkot Semarang menyelenggarakan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025. (dok. Pemkot Semarang)

“Semarang itu punya potensi dan festival ini akan mendorong sinematografi di Kota Semarang. Saya yakin ini akan menjadi kota tempat konversi film pendek maupun film layar lebar. Itu akan sumbernya, inspirasinya dari Kota Semarang,” ungkapnya.

Adapun, pemerintah kota siap mendukung penuh berjalannya festival film yang diselenggarakan di Semarang.

Sementara, sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo akan didapuk sebagai juri pada Lawang Sewu Short Film Festival.

Hanung menyebut Semarang memiliki aset berharga untuk menjadi kota film, namun ekosistem perfilmannya masih terbatas.

“Sebenarnya momen seperti ini sudah saya nantikan sekali. Sudah 10 tahun yang lalu sejak syuting Ayat-Ayat Cinta di Semarang, saya sudah melihat asetnya ada, bangunan ada, lokasi syuting ada. Tinggal kemudian ditata, regulasi dipermudah, dan komunitas film lokal dilibatkan,” jelasnya.

3. Dorong festival film rutin diselenggarakan tiap tahun

potret sutradara Hanung Bramantyo dalam momen International Film Festival Rotterdam di Belanda. (instagram.com/hanungbramantyo)

Maka, melalui momentum festival film pendek ini, suami Zaskia Adya Mecca ini mendorong kegiatan tersebut diadakan rutin setiap tahun. Bahkan jika perlu, juga menyelenggarakan workshop festival film internasional untuk tahun 2026.

Selain Hanung, Samuel Wattimena, selaku Anggota DPR RI didapuk sebagai Ketua Komite LSSFF 2025. Menurutnya, tema besar “Dari Seribu Pintu, Semarang Berkisah” diharapkan mampu membuka pintu-pintu cerita personal maupun universal. “Kami mengajak sineas muda untuk menyampaikan kisah-kisahnya kepada dunia dari Semarang,” ujarnya.

Adapun rangkaian kegiatan LSSFF 2025 meliputi Lawang Talks (23–26 September 2025), Workshop and Minilab (23–25 Oktober 2025), kompetisi film pendek (1 Oktober–4 November 2025), kurasi (10–19 November 2025 ), Semarang Film Week (5–7 Desember 2025), serta Malam Anugerah pada 19 Desember 2025.

Festival ini akan dikuratori Haris Yuliyanto, Gerry Junus, dan Indra Prasetya. Sementara jajaran juri terdiri atas Hanung Bramantyo, Monty Tiwa, Indra Yudhistira, dan Ardian Parasto.

Dengan hadirnya LSSFF, Pemkot Semarang berharap lahir sineas-sineas muda yang berani mengangkat narasi lokal dan membawa Semarang ke panggung perfilman internasional.

Editorial Team