Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses mediasi Ipda E, ajudan Kapolri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) dengan pewarta foto Makna Zaezar (kiri) di kantor LKBN Antara di Semarang. (Dok. PFI Semarang)

Intinya sih...

  • Kasus kekerasan terhadap jurnalis pewarta foto Antara, Makna Zaezar, menunjukkan perkembangan dengan permintaan maaf dari polisi pelaku Ipda E.
  • Ipda E menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di kantor LKBN Antara di Semarang, berharap kejadian serupa tak terulang dan berjanji bersikap lebih profesional.
  • Makna Zaezar menerima permintaan maaf secara pribadi dan berharap agar Polri memberikan tindak lanjut serta evaluasi atas insiden ini.

Semarang, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap jurnalis pewarta foto Antara, Makna Zaezar, saat meliput kunjungan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Stasiun Tawang, Semarang, menunjukkan perkembangan. Polisi pelaku kekerasan, Ipda E, akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Minggu (6/4/2025) malam, dalam pertemuan mediasi di kantor LKBN Antara di Semarang.

“Saya menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan media atas insiden yang terjadi di Stasiun Tawang,” ucap Ipda E di hadapan korban, perwakilan ANTARA, dan jajaran kepolisian dari Mabes Polri serta Polda Jawa Tengah.

Editorial Team

Tonton lebih seru di