Alasan KAI Blacklist 4 Orang Pelaku Pelecehan Seksual selama 20 Tahun
- Ada empat pelaku pelecehan seksual yang di-blacklist selama tahun 2024-2025
- Pelaku di-blacklist selama 20 tahun dan KAI memiliki fitur Female Seat Map untuk mencegah pelecehan seksual
- KAI Daop 6 Yogyakarta terus melakukan sosialisasi keamanan perjalanan dan anti pelecehan seksual di lingkungan kereta api
Surakarta, IDN Times - PT KAI Daop 6 Yogyakarta blacklist empat penumpang selama periode tahun 2024 - 2025. Hal itu merupakan komitmen PT KAI untuk tidak memberikan ruang kepada pelaku pelecehan seksual di transportasi umum.
1. Ada empat pelaku selama tahun 2024/2025
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan, pada tahun 2024 PT KAI sudah memasukkan daftar hitam dua penumpang pelaku pelecehan seksual, dan di tahun 2025 ini ada dua penumpang lagi yang juga masuk blacklist.
“Untuk di Daop 6 sendiri di tahun 2025 ada dua kejadian, dua kejadian ini sudah kita dampingi dan juga sampai proses hukum sudah kita dampingi. Dan di tahun 2024 sama juga ada dua kejadian kita juga melakukan pendampingan dan penanganan pelakunya dua-duanya kita blacklist “ ujar Feni usai acara Sosialisasi Keamanan Perjalanan KA dan Antipelecehan Seksual di Lingkungan Kereta Api yang digelar di Stasiun Solo Balapan, Selasa (6/12/2025).
2. Pelaku di-blacklist selama 20 tahun
PT KAI Daop 6 Yogyakarta sendiri telah memberikan sanksi tegas terhadap para pelaku pelecehan seksual.
“Kita sudah memberikan sanksi jika penumpang terbukti melakukan tindak pelecehan seksual akan di-blacklist 20 tahun tidak boleh naik kereta api,” tegas Feni.
Sebagai langkah preventif, KAI memiliki layanan fitur Female Seat Map yang memudahkan penumpang wanita untuk memilih tempat duduk sesuai dengan gender.
“Kita juga ada inovasi untuk menghindari tindak pelecehan seksual dengan fitur female map di aplikasi PT KAI di mana perempuan-perempuan bisa melihat posisi tempat duduk yang ingin duduk dengan perempuan lainnya terlihat di fitur tersebut,”ujarnya.
Selain itu, Daop 6 juga mengajak penumpang untuk tidak takut melaporkan tindak pelecehan seksual di kereta api, melalui petugas. KAI akan dengan terbuka menerima laporan tersebut dan siap untuk mendampingi ke ranah hukum.
3. Terus sosialisasi kenyamanan dan keselamatan naik kereta api
Selain itu, Daop 6 Yogyakarta juga terus melakukan Sosialisasi Keamanan Perjalanan dan Anti Pelecehan Seksual di Lingkungan KAI yang berlokasi di Stasiun Solo Balapan. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dengan komunitas pecinta kereta api Semboyan Satoe Community (SSC).
Kegiatan ini diisi dengan talk show edukatif dan diskusi yang menghadirkan tiga narasumber utama AKP Sri Heni Novianti, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Surakarta, Siti Tatqirah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Surakarta dan juga menghadirkan penyintas pelecehan seksual.
Selain talk show, kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan petisi Anti Pelecehan Seksual di Lingkungan Kereta Api sebagai bentuk dukungan bersama untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan seksual di ruang publik, khususnya transportasi massal seperti kereta api.
Petisi tersebut menjadi simbol komitmen bahwa seluruh pihak baik penumpang, petugas, maupun tim keamanan KAI serta stakeholder terkait mempunyai tanggung jawab moral menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
