Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250608-WA0071.jpg
Perwakilan MWA Unnes Hendrar Pribadi berjalan dengan Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti dan Rektor Unnes Prof S Martono. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Intinya sih...

  • Abdul Mu'ti memperjuangkan pendidikan humanis dan pluralisme

  • Taufik Hidayat diakui dedikasinya dalam mengintegrasikan olahraga dengan pendidikan nilai dan karakter

  • Keduanya berhasil mengimplementasikan nilai konservasi dalam bidang pendidikan dan olahraga

Semarang, IDN Times - Pihak rektorat Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengungkapkan sejumlah pertimbangan saat menjatuhkan pilihan kepada Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti dan Wamenpora Taufik Hidayat sebagai penerima anugerah upakarti.

1. Abdul Mu'ti bentuk pendidikan yang transformatif

Majelis Wali Amanat Unnes menyerahkan penghargaan kepada Mendikdasmen Prof Abdul Mu'ti. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Rektor Unnes, Prof S Martono menuturkan anugerah penghargaan Upakarti Dharmakarya Adhikarana Utama diberikan kepada Abdul Mu’ti lantaran yang bersangkutan memperjuangkan pendidikan yang hukanis dan pluralisme. 

"Sebagai bentuk apresiasi atas pemikiran, kebijakan, dan perjuangannya dalam mengusung pendidikan yang humanis, transformatif, dan bernilai pluralisme," ujar Guru Besar Manajemen tersebut, Minggu (8/6/2025). 

2. Rektor Unnes: Prestasi membentuk watak bangsa

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)

Selanjutnya pihaknya juga menyematkan anugerah Upakarti Krida Adhikarana kepada Taufik Hidayat selaku Wamenpora. 

Unnes memberikan penghargaan tersebut kepada pemilik pukulan backhand smash sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam mengintegrasikan olahraga dengan pendidikan nilai dan karakter.

Terlebih lagi melalui Taufik Hidayat Arena dan peran kebangsaannya sebagai pejabat publik, menantu Agum Gumelar itu terus menyalakan semangat sportivitas, disiplin, dan nasionalisme bagi generasi muda. 

Menurutnya, prestasi bukan sekadar angka atau piala, tapi cara membentuk watak bangsa. 

3. Bisa implementasikan nilai konservasi ke pendidikan dan olahraga

Rektor Unnes Prof S Martono. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Keduanya dinilai telah berhasil mengimplementasikan nilai-nilai konservasi dalam bidang pendidikan dan olahraga, yang sejalan dengan pilar konservasi Unnes yakni  pelestarian alam dan lingkungan, seni dan budaya, serta nilai dan karakter.

Saat puncak Dies Natalis juga menjadi momen peluncuran inovasi digital terbaru Unnes yakni aplikasi MyUNNES-Mobile 3.0 dan Agnes (Artificial Guide on Unnes), asisten virtual berbasis kecerdasan buatan. Inovasi ini diharapkan mendorong pelayanan pendidikan yang semakin inklusif dan berkualitas.

Dengan mengusung tema Unnes Berkualitas Menuju Indonesia Emas Dies Natalis ke-60 meneguhkan komitmen untuk terus menjadi perguruan tinggi bermutu dan berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

Ia menegaskan bahwa tema yang diusung mencerminkan dua hal penting. Yakni komitmen terhadap mutu dan kecintaan terhadap tanah air. 

“Frasa Unnes Berkualitas menegaskan ikhtiar kami dalam menjadikan pendidikan berdampak bagi masyarakat. Sedangkan Menuju Indonesia Emas adalah bentuk partisipasi aktif Unnes dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," tandasnya. 

Editorial Team