ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Dalam diskusi Jurnalisme Positif Menjaga Pilkada Damai 2024 yang diadakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Jateng belum lama ini, Bangkit memperingatkan tentang dampak negatif politik dinasti terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan hasil penelitian, ia menyatakan bahwa daerah yang dipimpin oleh kepala daerah terkait politik dinasti cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
"Kalau sampai lima tahun bisa 10 persen perbedaannya. Perbedaan 5--10 persen sangat signifikan. Ini membuktikan politik dinasti membawa dampak tak diinginkan," jelasnya.
Menurutnya, perlambatan pertumbuhan ekonomi itu disebabkan oleh pengelolaan anggaran yang bersifat kekeluargaan dan terpusat pada orang-orang tertentu dari dinasti kepala daerah yang menjabat. Akibatnya, distribusi sumber daya, pembangunan, dan ekonomi menjadi tidak merata.