Anggaran Rp10,9 Triliun, Jalan Tol Semarang-Demak Target Selesai 2027

Intinya sih...
Jalan tol Semarang-Demak berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) dan jalan penghubung untuk mengatasi kemacetan di jalan nasional serta menanggulangi rob.
Proyek tersebut juga membangun dua kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan untuk mengendalikan banjir nonrob, dengan progres pembangunan mencapai 42,81 persen.
Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan selesai pada tahun 2027, dengan nilai proyek mencapai Rp10,9 triliun termasuk PPN dan terkontrak sejak tahun 2022.
Semarang, IDN Times - Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan selesai pada 2027. Nantinya Tol Semarang-Demak dengan nilai proyek mencapai Rp10,9 triliun tersebut juga berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) yang mampu menahan air rob.
1. Jalan tol difungsikan untuk atasi kemacematan dan tanggulangi rob
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra mengatakan, paket proyek pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 terdiri dari tiga paket pekerjaan. Yakni 1A, 1B, dan 1C, dengan anggaran masing-masing, 1A senilai Rp2,02 triliun, 1B Rp6,84 triliun, dan 1C Rp2,11 triliun.
"Jadi, nilai Rp10,9 triliun itu termasuk PPN dan terkontrak sejak tahun 2022 sampai selesai tahun 2027. Kalau nilai konstruksi sebesar Rp10,05 triliun," katanya.
Pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut, yakni sebagai jalan penghubung Semarang-Demak untuk mengatasi kemacetan di jalan nasional sekaligus untuk menanggulangi rob di wilayah sekitar Kaligawe -Sayung. Dari total panjang pembangunan Jalan Tol sepanjang 10,634 Km, terdapat konstruksi sepanjang 6,7 km yang berfungsi sebagai tanggul laut.
"Jadi jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut, sepanjang 6,7 kilometer. Sehingga hal itu akan berdampak pada daerah di sekitar Kaligawe sampai Sayung," katanya.
2. Bangun dua kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan
Selain sebagai jalan tol dan tanggul laut, proyek tol Semarang-Demak Seksi 1 tersebut juga membangun dua kolam retensi di Terboyo dan Sriwulan. Kolam tersebut berfungsi untuk mengendalikan banjir nonrob.
Sementara itu untuk progres pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 sudah mencapai 42,81 persen. Dengan rincian pada 1A sebesar 63,75%, 1B yang merupakan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut mencapai progres 41,55%. Sedangkan untuk 1C yang merupakan konstruksi Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan, mencapai progres 26,79%.
"Kolam retensi Terboyo itu seluas 189 hektare mampu menampung 6,7 juta (meter) kubik air, dan Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 hektare mampu menampung 1,2 juta (meter) kubik air. Kedua kolam retensi tersebut dilengkapi dengan total 10 mesin pompa, dengan kapasitas masing-masing mesin sebesar 5m3/detik . Ini untuk pengendalian banjir bukan rob," jelas Wandi.
3. Target selesai tahun 2027
Sehingga, ujarnya, pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 itu memang salah satu tujuannya untuk mengendalikan rob di wilayah sepanjang tanggul laut, sekaligus mengendalikan banjir akibat hujan. "Ditargetkan pembangunan tol Semarang-Demak akan selesai di tahun 2027," katanya.