Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Ruang Isolasi. IDN Times/Sunariyah

Semarang, IDN Times - Guna mengantisipasi merebaknya penularan virus Corona Delta India, Pemerintah Kota Semarang sedang berusaha menambah kapasitas tempat isolasi di berbagai kecamatan. 

 

1. Dinkes akan buat 200 tempat tidur isolasi di UIN Walisongo

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam mengungkapkan pada pekan ini pihaknya menyiapkan 200 tempat tidur untuk isolasi pasien COVID-19 di kampus UIN Walisongo, 100 tempat tidur isolasi di sebuah rumah sakit di kawasan Tanah Mas, 100 tempat isolasi di Gedung Diklat Semarang dan 100 unit tempat tidur isolasi di RS darurat.

"Untuk penambahan yang minggu depan kita lakukan di RS darurat. Kita akan upayakan agar bisa menampung lonjakan pasien COVID-19 varian baru," ujar Hakam, Kamis (16/6/2021).

2. Dinkes Kota Semarang akan beri perawatan ekstra bagi pasien Delta India

Petugas medis melakukan tes usap (swab) dari seorang pria di tengah penyebaran virus corona (COVID-19), di pusat uji, di New Delhi, India, Jumat (9/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Anushree Fadnavis)

Pihaknya mengungkapkan saat ini semua petugas puskesmas diperintahkan untuk menggencarkan testing COVID-19 sekaligus tracing guna meminimalisir penyebaran COVID-19.

Bagi warga yang kedapatan tertular Corona Delta India, katanya akan langsung diberi penanganan ekstra cepat. Si pasien akan dimasukan ruang isolasi yang dijaga ketat, tidak boleh keluar selama 14 hari dan diwajibkan minum asupan vitamin. 

Selain itu, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan akan ditingkatkan lagi mengingat saat ini kondisinya cenderung menurun.

"Kita galakan prokesnya lagi. Kita evaluasi setiap minggu. Sebab sekarang ini kepatuhannya menurun jadi 73 persen dari kondisi sebelumnya masih 79 persen. Dengan adanya PPKM mikro, kita dibantu para Babin TNI/Polri, camat dan lurah untuk memperketat prokes di masing-masing wilayah," bebernya.

3. Penularan COVID-19 Semarang naik 300 persen

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi, menerima kunjungan Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial, Angkie Yudistia. (Dok. Pemkot Semarang)

Sedangkan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi membenarkan jika lonjakan penularan COVID-19 di wilayahnya diakibatkan oleh rendahnya perilaju masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan.

Untuk saat ini, ia mengatakan angka kasus aktif COVID-19 di Kota Semarang mencapai 1.347 orang. Rinciannya, 797 pasien merupakan warga Kota Semarang. Sementara warga luar Semarang mencapai 550 pasien. 

Menurut Hendi jumlah penularannya melesat naik 300 persen ketimbang kondisi normal.

"Kenaikan kasus corona dalam dua pekan terakhir memang luar biasa. Kita tahu lebaran satu atau dua hari pertama angkanya masih berkisar 200 atau 300, tapi sekarang yang terpapar sudah 797 orang. Ini naik 300 persen," imbuhnya.

4. Kedisiplinan warga buat mentaati prokes sudah turun

Ilustrasi protokol kesehatan(ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Ia pun mengimbau warganya agar tetap patuh protokol kesehatan dan bepergian seperlunya saja. Hendi mengatakan kenaikan angka kasus corona karena warganya mulai lengah soal kepatuhan pada protokol kesehatan. Meski begitu, hal ini terjadi tak hanya di Kota Semarang. Tapi juga terjadi hampir merata di Pulau Jawa. 

"Kenapa sih angka corona di Kota Semarang tinggi? Ada beberapa orang yang bilang karena pemudik sempat masuk Kota Semarang. Ada juga yang bilang karena masuk dalam klaster keluarga. Tapi menurut saya, tingkat kedisiplinan warga terhadap prokes, berdasar survei yang ada tiap minggu, ini kedisiplinannya cenderung menurun," pungkasnya.

Editorial Team