Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250805-WA0038.jpg
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menandatangani berkas pengesahan APBD perubahan tahun anggaran 2025. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2025 Provinsi Jawa Tengah telah disetujui dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Selasa (5/8/2025).

"Fokusnya tetap terkait layanan dasar, kemudian peningkatan terkait infrastruktur, kemudian stabilitas investasi, dan terakhir menciptakan masyarakat di Jawa Tengah lebih sejahtera," kata Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi usai paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah.

Luthfi mengeklaim, anggaran yang sudah disetujui tersebut untuk menunjang visi Jawa Tengah Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.

“Dari visi inilah nanti akan dijabarkan pada rencana kegiatan yang sudah dilakukan," katanya.

Dibeberkan dia, fokus penganggaran untuk layanan dasar itu sangat penting, karena outputnya adalah untuk pengentasan kemiskinan.

Meskipun angka kemiskinan Jawa Tengah pada triwulan II 2025 telah turun, dari sebelumnya 9,58 persen, turun sekitar 0,10 persen menjadi 9,48 persen. Namun, upaya-upaya penurunan tetap terus dilakukan dengan berbagai program dan kerja-kerja kolaboratif.

"Kita ada team work untuk mengeroyok terkait dengan kemiskinan ekstrem di tempat kita,” ucapnya.

Bentuk kegiatannya beragam, mulai dari bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan sosial, layanan pendidikan, layanan kesehatan, dan lainnya.

Terkait infrastruktur, Luthfi juga menganggap penting, hal ini sebagai landasan pembangunan ke depan. Infrastruktur ini lebih fokus terkait dengan swasembada pangan. Ini untuk menopang Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.

Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto mengatakan, struktur APBD perubahan Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 meliputi pendapatan sebesar Rp24,57 triliun dan belanja Rp25,15 triliun. Defisit sebesar Rp577 miliar akan ditutup dengan pembiayaan dalam jumlah yang sama.

"Fokusnya infrastruktur, kemiskinan, dan kesehatan. RTLH kita gelontorkan, baik anggaran dari pusat maupun daerah. Termasuk nanti provinsi dan kabupaten/kota akan menganggarkan. Ada tambahan dan pergeseran, intinya fokus pada infrastruktur menuju ketahanan pangan," katanya.

Editorial Team