Alat radslul kiblat untuk ukur kiblat masjid. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Perbaikan arah kiblat menggunakan metode rashdul kiblat. Yaitu mengukur sorot sinar matahari memakai peralatan seperti alat pengukur besi yang dilengkapi bandul yang dikaitkan pada tali tambang. Kemudian bandul yang dikaitkan tali tambang berfungsi sebagai patokan untuk mengukur sinar matahari yang tepat mengarah ke arah Baitullah.
"Memang kami memakai metode yang sederhana yaitu menggunakan rashdul kiblat. Dengan cara yang sederhana kami coba bisa mengukur bayang-bayang matahari," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pelaksanaan perbaikan arah kiblat dikerjakan serentak seluruh Indonesia. Di Semarang, Kemenag melibatkan semua penyuluh agama untuk mengukur kembali arah kiblat.
Kemenag mendorong seluruh elemen masyarakat memanfaatkan momentum perbaikan arah kiblat. Ia menekankan bahwa tidak perlu menggunakan alat canggih melainkan cukup menggunakan peralatan sederhana yang tidak memakan biaya.
"Metode ini perlu dikembangkan lagi ke seluruh majelis taklim dan jemaah pengajian," ujar Farid.