Asmaul Husna Jadi Cara Ampuh Pulihkan Mental Siswa saat PTM

Semarang, IDN Times - Bacaan Asmaul Husna yang memuat tafsir nama-nama Allah SWT saat ini digunakan oleh sejumlah sekolahan di Semarang untuk memulihkan mental para siswa.
Bahkan, sejumlah siswa yang sedang mengikuti belajar tatap muka di SMA Negeri 7 Semarang diwajibkan membaca Asmaul Husna tiap pagi untuk meningkatkan semangat ketika belajar di kelas.
1. Siswa SMA 7 disuruh baca Asmaul Husna saban Jumat
Soleh Amin, Kepala SMAN 7 Semarang mengaku bacaan Asmaul Husna rutin dilantunkan oleh ratusan siswanya setiap Jumat pagi.
"Baik sebelum ada wabah Corona maupun saat ini memasuki belajar tatap muka, setiap siswa yang beragama Islam kita wajibkan baca Asmaul Husna saban hari Jumat. Kita beri durasi membaca Asmaul Husna 10-15 menit," kata Soleh ketika berbincang dengan IDN Times, Rabu (6/10/2021).
2. Asmaul Husna bisa hilangkan trauma selama pandemik
Ia berkata jika setiap makna yang terkandung dalam Asmaul Husna memberikan efek yang positif bagi psikis para siswanya.
Tak jarang ada siswa yang merasa traumanya terhadap penularan virus Corona sedikit demi sedikit menjadi terobati. Namun Asmaul Husna yang dibaca setiap pagi bisa membuat pikiran siswa menjadi lebih fresh.
"Dan efeknya saat belajar tatap muka benar-benar sangat terasa. Mereka ngaku belajarnya tambah semangat, pikirannya jadi fresh dan sedikit demi sedikit bisa menghilangkan rasa traumatik selama pandemik. Mereka tidak khawatir lagi ketika bersosialisasi dengan teman-temannya di kelas maupun saat pulang sekolah," akunya.
Soleh bilang Asmaul Husna memang menjadi metode yang cukup bagus untuk memperbaiki pola berpikir siswa sekaligus jadi cara meredakan stres. Sebab, Asmaul Husna yang mengandung arti nama Allah SWT memberikan dampak luar biasa terhadap mental para siswa saat belajar tatap muka.
3. Siswa juga diberi siraman rohani untuk menambah semangat saat di sekolah
Ia mengungkapkan pada pelaksanaan belajar tatap muka, ada seratus siswa lebih yang masuk sekolah. Jam masuk siswa diatur bergiliran sesuai aturan pembatasan kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen.
"Keseluruhan ada ribuan siswa di SMA 7. Saat PTM terbatas, yang masuk kelas ada separuhnya. Itu pun masih dibagi lagi agar tidak memicu kerumunan. Sehingga kita masih menjalankan belajar online bagi siswa yang tidak terakomodir belajar di dalam kelas," ujar Soleh.
Lebih lanjut, Soleh menyatakan selain bacaan Asmaul Husna, cara lain yang dipakai yaitu memberikan siraman rohani bagi sejumlah siswa yang beragama Katolik, Kristen, Protestan dan Hindu.
4. Ada program cerita kejujuran untuk ubah perilaku para siswa
SMAN 7 sebagai sekolah yang menonjolkan keunikan keberagaman selama ini memberikan pelajaran agama bagi siswa yang berasal dari berbagai macam latar belakang tradisi dan kebudayaan.
"Selain itu, sebagai cara mengubah perilaku siswa, kita juga punya program cerita kejujuran. Setiap Kamis, siswa di kelas sering diberi pengetahuan mengenai kisah-kisah tokoh yang punya sikap kejujuran yang tinggi. Dari situlah kita jadi tahu dan paham bahwa karakteristik perilaku siswa dapat diubah dengan menguatkan edukasi dan pendekatan secara persuasif," bebernya.
5. SD Lamper perintahkan guru agama berikan tauziyah bagi siswa yang PTM
Sementara itu, Suhartini, Kepala SD Lamper Kidul 02 Semarang mengaku belakangan ini harus memerintahkan guru agama untuk memberikan tauziyah bagi siswa yang ikut belajar tatap muka.
"Karen siswa SD itu kan rata-rata kaget karena hampir dua tahun belajar online, jadinya agak bingung pas sekolah lagi. Jadinya kita berusaha memberikan tauziyah dan siswa diajak ngaji setiap hari. Saya kira ini akan jadi terapi yang bagus agar siswa tidak malas-malasan dan semangat sekolah lagi," jelasnya.
Ia pun berharap agar Pemkot Semarang memantau prokes di setiap sekolahan agar siswa menjadi nyaman saat masuk sekolah.