ASN Dilarang Cuti, Wisatawan Goa Kreo dan Lawang Sewu Turun Drastis

Lebih lanjut, menurutnya Lawang Sewu sebagai destinasi unggulan di Kota Semarang sering mengandalkan kegiatan liburan dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara luar kota untuk mendongkrak trafik kunjungan setiap hari maupun akhir pekan. 

Meski begitu, Trisna mengaku saat libur akhir tahun kali ini tidak banyak wisatawan yang melancong ke Lawang Sewu. Ia pun harus menelan kekecewaan lantaran jumlah wisatawan yang awalnya diperkirakan bisa di atas 6.000 orang, justru nyatanya malah mengalami penurunan.

"Prediksi awal di angka 6.000. Cuman realisasinya sekitar 3.500 wisatawan. Yang paling terasa saat akhir pekan. Dan saya rasa pas tahun baru nanti juga sama saja gak berubah," bebernya.

Trisna bilang banyak wisatawan yang menunda berpergian ke Lawang Sewu lantaran terbentur dengan aturan dari Kemendagri yang melarang ASN mengajukan cuti liburan saat akhir tahun.

Larangan tersebut, katanya benar-benar mempengaruhi trafik kunjungan di Lawang Sewu. Terlebih lagi, Kementerian BUMN juga mewajibkan ASN agar tetap bekerja saat akhir tahun. 

"Jadi larangan cuti bersama bagi ASN dan pegawai BUMN berpengaruh terhadap jumlah kunjungan di Lawang Sewu. Makanya sekarang situasinya seperti kunjungan normal saja. Tidak ada peningkatan sama sekali," bebernya.

Ia pun mesti menerima kenyataan bahwa pamor Lawang Sewu kini kalah dengan Pantai Marina yang tetap didatangi banyak wisatawan untuk berliburan. Hal itu ia peroleh dari pengakuan perwakilan Disbudpar yang kerap memantau kunjungan di sejumlah obyek wisata. 

"Memang kenyataannya kalau kata Disbudpar Lawang Sewu kalah ramai sama Marina," akunya.

Dilain pihak, Mamit Sumitra, Kepala UPTD Kawasan Wisata Goa Kreo juga mengeluhkan hal serupa. Mamit berkata tidak banyak berharap pada kunjungan wisatawan saat momentum akhir tahun ini. Sebab banyak ASN yang tak bisa berlibur membuat Goa Kreo yang biasanya ramai, saat ini juga sepi pengunjung.

"Kalau pas libur Natal kemarin aja hanya ada 400-600 orang. Itupun ramainya cuman setengah hari soalnya siangnya kan hujan deras. Makanya Goa Kreo akhir tahun ini gak akan seramai tahun-tahun sebelumnya," tutur Mamit kepada IDN Times.

Mamit menyampaikan tak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Musababnya, Pemkot Semarang melarang tempat wisata mengadakan atraksi hiburan.

"Di Kreo biasanya ada hiburannya juga. Mulai Sesaji Rwanda dan macam-macam. Tapi sekarang gak dibolehin sama Pemkot karena bisa memicu kerumunan. Akhirnya kita beri pelayanan normal aja. Pengunjung wajib prokes dengan menunjukan kartu vaksin lewat aplikasi Peduli Lindungi," pungkasnya.