Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
asn, asn pemkot semarang, pns, wali kota semarang, agustina wilujeng
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng memberikan arahan kepada ASN di lingkungan Pemkot Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • ASN Pemkot Semarang menggalang dana solidaritas untuk korban bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar.

  • Kegiatan penggalangan dana dilakukan di sela acara Festival ASN 2025 di Semarang.

  • Aksi penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana banjir dan longsor.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times  — Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang melakukan aksi penggalangan dana solidaritas untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Kegiatan itu dilakukan di sela acara Festival ASN 2025 di Semarang, Sabtu (6/12/2025).

1. ASN tidak cukup hanya melanjutkan tradisi

Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang melakukan aksi penggalangan dana solidaritas untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di sela acara Festival ASN 2025 di Semarang, Sabtu (6/12/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, festival ini adalah pernyataan tegas bahwa ASN tidak cukup hanya melanjutkan tradisi. Yang diperlukan adalah menantang tradisi.

Dirinya menegaskan bahwa reformasi birokrasi harus melampaui transformasi digital dan mengetuk sisi paling manusiawi aparatur.

“Reformasi tidak selalu harus kaku, ia bisa digerakkan lewat ide-ide segar. Semangat itu diwujudkan dengan menggeser paradigma dari ‘pikiran pelayan’ yang terpaku pada prosedur, menuju ‘hati warga’ yang berempati dan solutif.

Landasan perubahan ini adalah konsep Personal Social Responsibility (PSR). Jika Corporate Social Responsibility (CSR) bersifat kelembagaan, PSR adalah tanggung jawab sosial yang dihidupi setiap individu ASN dalam kesehariannya.

“Jika di dunia korporasi ada CSR, saya ingin setiap ASN Kota Semarang menghidupi PSR. Ini adalah karakter peduli yang diwujudkan dalam tindakan nyata,” papar Agustina.

2. Tiga gerakan ASN membumi

Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang melakukan aksi penggalangan dana solidaritas untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di sela acara Festival ASN 2025 di Semarang, Sabtu (6/12/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Menurut dia, konsep ini bukan wacana, tapi telah dioperasionalkan dalam tiga gerakan yang membumi, yakni ASN Peduli Pekerja Rentan (pagar sosial untuk pekerja informal), ASN Wegah Nyampah (ASN sebagai teladan kebersihan), dan ASN Peduli Koperasi Merah Putih (penguatan ekonomi kerakyatan).

‘’Gerakan-gerakan ini mencerminkan semangat Kota Semarang yang baru dinobatkan sebagai Kota Terbaik nasional dalam mengelola kerukunan umat beragama,’’ ujarnya.

Transformasi humanis ini berjalan seiring dengan komitmen kuat pada transformasi digital. Pendekatan ganda ini menjadi kekhasan Semarang, yang baru dinobatkan sebagai pemerintah kota terbaik pertama nasional dalam Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2025.

“Prestasi GM-DTGI Award adalah penanda bahwa kami sudah di jalur yang tepat. Transformasi holistik ini menggeser fokus birokrasi dari sekadar kepatuhan prosedur (output), menjadi penciptaan dampak sosial nyata (outcome). Peran ASN pun berevolusi dari pelaksana aturan menjadi pemecah masalah dan penggerak komunitas,’’ jelas Agustina.

3. ASN Charity bukti konkret PSR

Para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang melakukan aksi penggalangan dana solidaritas untuk korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di sela acara Festival ASN 2025 di Semarang, Sabtu (6/12/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Sementara, festival ini menjadi cerminan dari cara berpikir baru. Acara menghadirkan talkshow interaktif tentang integritas bersama Pandji Pragiwaksono dan gelak tawa segar dari panggung stand-up comedy Bonar Manalu—format yang jarang ditemui dalam acara resmi pemerintah.

Puncaknya adalah dua aksi nyata, yakni Bazar ASNpreneur yang mengapresiasi jiwa wirausaha ASN, dan ASN Charity sebagai bukti konkret PSR. Dana yang terkumpul akan disalurkan melalui Korpri Peduli untuk membantu pemulihan di tiga provinsi terdampak bencana.

Aksi ini menunjukkan responsivitas birokrasi lokal dalam ekosistem kebencanaan nasional. Sementara TNI, Polri, dan BUMN bergerak di garis depan, ASN Semarang menguatkan “lini belakang” dengan solidaritas terorganisir, membuktikan koordinasi yang efektif.

Galang dana ini memiliki dampak ganda. Di satu sisi, bantuan langsung untuk saudara di Sumatera. Di sisi lain, berfungsi sebagai pelatihan empati massal bagi 1.900 ASN. Sensitivitas sosial yang terasah dalam aksi ini diharapkan akan memperkaya kualitas pelayanan publik mereka, menciptakan efek berantai positif bagi warga Semarang.

“Pada akhirnya, kekuatan birokrasi ada pada cara kita bekerja dan menjaga kepercayaan publik. Kita bekerja untuk kota ini, dan kota ini maju karena kita bersama," pungkas Agustina.

Editorial Team