Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bangunan sekolah roboh. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi bangunan sekolah roboh. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Semarang, IDN Times - Atap empat ruang kelas di Sekolah Dasar (SD) Negeri Palebon 01, Kota Semarang, Selasa (7/1) dini hari, roboh. Robohnya bangunan tersebut diduga akibat tak kuat menahan debit air hujan, yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

1. Terjadi pada dini hari

Foto udara suasana ruang kelas atapnya runtuh di SD N 1 Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/1). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Empat atap ruang kelas yang roboh berada di lantai 2 gedung SD yang beralamat di Jalan Panda Raya Semarang itu. Masing-masing ruangan yang ambruk adalah ruang kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B.

Kepala SD Negeri 01 Palebon Rudy Haryanto, mengakui kejadian nahas tersebut.

"Dikabari penjaga sekolah, kejadiannya sekitar pukul 03.03 WIB," katanya.

2. Tidak ada korban jiwa

Suasana ruang kelas yang atapnya runtuh di SD N 1 Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/1). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab robohnya empat ruang kelas terjadi di luar kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah.

Empat ruangan tersebut biasanya digunakan untuk KBM 160 siswa. Agar proses KBM tak terganggu, para siswa akan bergantian menggunakan ruang kelas.

3. KBM siswa dilakukan bergantian

Foto udara suasana ruang kelas yang atapnya runtuh di SD N 1 Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/1). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Kegiatan KBM siswa kelas 3 dan 4 akan dilakukan pada siang hari, bergantian dengan kelas yang menempati ruang kelas di lantai 1. Sementara KBM siswa kelas 1,2,5, dan 6 tetap menggunakan ruang kelas yang ada di lantai satu pada pagi hari.

"Untuk kelas 3 dan 4 dibuat masuk siang," ungkap Rudy melansir Antara.

4. Ruangan yang roboh dipasang garis polisi

Polisi memasang garis polisi di ruang kelas atapnya runtuh di SD N 1 Palebon, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/1). ANTARA News/I.C Senjaya

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepolisian setempat memasang garis polisi di sekitar bangunan yang rusak, sambil menunggu penyelidikan, untuk mengenai penyebab pasti kejadian tersebut.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak penghujan akan terjadi pada Januari-Februari 2020. Curah hujan (presipitasi cair) pada masa tersebut mencapai hingga 500 milimeter.

Editorial Team