Pekalongan, IDN Times – Rencana penerapan sistem lima hari sekolah untuk siswa SD dan SMP negeri di Kabupaten Pekalongan akhirnya batal. Keputusan itu diambil Pemkab Pekalongan setelah mempertimbangkan masukan dari tokoh masyarakat, ulama, dan organisasi keagamaan.
Aturan Lima Hari Sekolah di Pekalongan Batal, Ini Alasan Bupati

Intinya sih...
Pembatalan aturan lima hari sekolah di Pekalongan karena menjaga keseimbangan pendidikan formal dan agama.
Keputusan pembatalan uji coba lima hari sekolah melibatkan tokoh masyarakat, ulama, dan organisasi keagamaan.
Sebelumnya, rencana lima hari sekolah merupakan arahan Bupati Pekalongan namun akhirnya dibatalkan setelah pertimbangan matang.
1. Berdalih menjaga keseimbangan
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menjelaskan, alasan utama pembatalan adalah menjaga keseimbangan antara pendidikan formal dengan pendidikan agama. Pekalongan yang dikenal sebagai “Kota Santri” memiliki tradisi kuat dalam pendidikan Alquran dan madrasah yang biasanya berlangsung pada sore hari.
“Kalau dipaksakan lima hari sekolah, dikhawatirkan kegiatan mengaji mereka akan terganggu,” ujar Fadia di Batang, Selasa (19/8/2025).
2. Rencana uji coba di 175 sekolah
Fadia mengeklaim keputusan tersebut tidak diambil sepihak. Sebelumnya, ia bersama Wakil Bupati, Sukirman menerima silaturahmi dari Ketua NU, Muhammadiyah, dan pengurus Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan aspirasi agar anak-anak tetap memiliki waktu belajar agama.
“Setelah mendengar saran tersebut, saya instruksikan Dinas Pendidikan untuk membatalkan uji coba lima hari sekolah,” jelas Fadia.
Rencana uji coba sebenarnya akan diterapkan di 175 sekolah mulai Agustus 2025. Namun, dengan keputusan terbaru, pembelajaran tetap menggunakan pola enam hari sekolah seperti sebelumnya.
“Kebijakan ini murni mempertimbangkan kondisi masyarakat setempat. Ini keputusan kita sendiri, tidak ada kaitannya dengan polemik di daerah lain,” tambahnya.
3. Inisiatif dari Bupati Fadia
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar di Pekalongan pada Kamis (7/8/2025) menyebutkan rencana lima hari sekolah merupakan arahan Bupati Fadia.
"Arahan bupati sudah jelas. Kami bersama Dinas Pendidikan akan menindaklanjuti langkah-langkah uji coba tersebut," katanya dilansir Antara.
Meski demikian, Yulian menjelaskan jika kebijakan lima hari sekolah itu akan dilakukan secara bertahap dan diperhitungkan secara matang, termasuk evaluasi dan pemilihan sekolah yang menjadi sampel uji coba. Adapun, uji coba akan berlangsung selama enam bulan dan dievaluasi setiap tiga bulan untuk memastikan efektivitas serta dampak terhadap semua pihak terkait.